Sensasi Melancong ke Sarang Binatang Buas di Afrika

By , Minggu, 5 Juli 2015 | 07:30 WIB

Merasakan sensasi alam liar, bertemu langsung dengan binatang eksotis, sambil mengendarai mobil offroad terasa seperti pengalaman yang tak terlupakan. Hal ini juga dirasakan Kompas.com ketika mendapat undangan oleh Datsun Indonesia, bertamasya ke Welgevonden Game Reserve, taman konservasi hewan liar di Vaalwater, Limpopo, Afrika Selatan.

Lokasi ini cukup jauh, harus menempuh perjalanan sekitar 260 km dari Bandara OR Tambo, melintasi Johannesburg, sekitar 3 jam perjalanan. Setibanya di gerbang utama, Welgevonden Game Reserve, kami harus bertukar kendaraan dengan mobil offroad menelusuri taman alam yang dikelola swasta seluas 37.000 hektar ini. Taman ini memiliki lebih dari 50 mamalia, termasuk "Africa's Big Five", yakni singa, macan tutul, gajah, banteng Cape, dan badak.

"Di sini berbeda, semua binatang hidup bebas di alam liar. Jadi kita yang harus mencari di mana mereka berada dan mengamati langsung dari dekat," ujar Lazarus, pemandu Welgevonden Game Reserve, di Vaalwater, Afsel, Selasa (1/7/2015).

Kendaraan yang digunakan berpenggerak empat roda (4x4) dengan jarak pijak tinggi, dan atap terbuka. (Kompas.com/Agung Kurniawan)

TerkejutSaat melihat kendaraan offroad yang menjadi alat transportasi utama, suasana cukup terkejut melihatnya. Memang jenis kendaraan ini punyaground clearence (jarak pijak) yang tinggi dari tanah. Namun, kendaraan ini dimodifikasi dengan atap terbuka, lengkap dengan jajaran jok tiga baris di belakang sopir. Praktis, bisa dibilang mobil ini cukup terbuka. Sangat mungkin bagi binatang liar masuk atau bahkan menyentuh kami para penumpang di belakang.   

Padahal, ketika biasa jalan ke Taman Safari di Puncak, Bogor, membuka kaca saja dilarang ketika mengendarai kendaraan pribadi yang tertutup rapat. Perasaan semakin menegangkan karena binatang-binatang yang akan kita kunjungi punya status buas. 

"Jangan khawatir, semua binatang di sini sudah sangat 'familiar' dengan kendaraan ini. Tapi, mereka belum mengenal manusia, jadi selama Anda tidak keluar kendaraan dan mengikuti perintah saya, semua akan aman-aman saja. Termasuk singa, mereka juga aman," ucap Lazarus, menjelaskan.!break!

Safari

Rombongan tiba di basecamp Welgevonden Game Reserve di pintu utama, sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Saat ini lagi musim dingin di Afrika Selatan, jadi meski langit cerah dan sinar matahari terik, namun suhu udara menunjukan 10 derajat celsius. Embusan angin yang cukup deras dengan kendaraan terbuka, menjadikan suasana perjalanan menjadi sejuk, mirip kondisi Gunung Bromo ketika siang hari.

Mengawali perjalanan, tak jauh dari gerbang utama, kami langsung disapa oleh rombongan zebra. Sambil mematikan mesin dan menghentikan kendaraan, kami memulai mengambil foto dan mendengarkan penjelasan dari Lazarus. Petualangan berlanjut, kami masuk lebih dalam ke hutan konservasi buatan itu. 

Rombongan Zebra melintasi jalur kendaraan saat bersafari. (Kompas.com/Agung Kurniawan)

Berkat kesabaran dan kemahiran Lazarus dalam mendeteksi jejak binatang liar, kami sempat menjumpai beberapa bintang safari, seperti gajah, jerapah, badak, antelope, dan banteng. Setelah sempat memutari dan berkordinasi dengan pemandu lain lewat radio, akhirnya kami berjumpa dengan binatang yang ditunggu-tunggu, singa.