Dan apa yang dilihat oleh New Horizons mengejutkan para astronom dan geolog. Foto permukaan Pluto dari dekat yang dikirim memang hanya 1% dari seluruh permukaan Pluto. Akan tetapi memberi cerita yang sangat menarik.
Foto dari ketinggian 77000 km dari permukaan Pluto memperlihatkan kehadiran gunung setinggi 3500 meter di atas permukaan esnya. Menariknya lagi, pegunungan tersebut baru terbentuk sekitar 100 juta tahun lalu. Jauh lebih muda dari usia Tata Surya yang mencapai 4,56 miliar tahun.
Pegunungan yang diduga memiliki fondasi berupa air es tersebut masih dalam proses pembentukkan. Artinya planet kerdil ini secara geologi masih aktif. Usia pegunungan tersebut bisa diketahui dari kurangnya kawah di area tersebut.
Dari analisa awal, area yang dilihat new Horizons tersebut seharusnya merupakan area yang dibombardir oleh debu maupun serpihan lain selama miliaran tahun sehingga memiliki kawah.
Dan bagaimana kawah—kawah itu bisa hilang? Tampaknya ada aktivitas baru yang menyebabkan area tersebut mengalami pembedahan aka perbaikan permukaan yang menghapus semua bopeng aka kawah dari masa lalu.
Permukaan di daerah ekuator Pluto yang dilihat New Horizons ini merupakan permukaan termuda yang pernah dilihat di Tata Surya. Berbeda dengan bulan es di planet lain, Pluto tidak dapat dipanaskan oleh interaksi gravitasi dengan obyek planet yang lebih besar. Karena itu, pembentukkan lanskap pegunungan di Pluto tersebut diperkirakan berasal dari proses lain. Dan kehadiran aktivitas geologi tanpa adanya pemanasan dari interaksi dengan obyek lebih besar membuat para ilmuwan mulai mengkaji kembali aktivitas geologi di obyek beku lainnya.
Pertanyaannya proses apakah yang membentuk pegunungan tersebut? Apalagi Pluto merupakan obyek yang kecil dan diperkirakan intinya sudah membeku sejak terbentuk 4,56 miliar tahun lalu. Jawabannya masih menanti analisa lebih lanjut dan data lain yang akan dikirim New Horizons.
Air es yang belum tampak itu bisa jadi berada di dasar pegunungan Pluto dan menjadi fondasi yang membentuk pegunungan di sana. Es metana dan nitrogen yang menutupi permukaan Pluto tidak cukup kuat untuk menjadi dasar bagi pegunungan yang terbentuk. Dibutuhkan materi yang lebih kaku dan kokoh. Nah, pada temperatur Pluto, air es bisa bertindak sebagai batuan kokoh yang menjadi fondasi dari pegunungan setinggi 3500 meter tersebut.!break!
Kandungan Metana di Pluto
Selain kehadiran pegunungan di Pluto, spektrum dari instrumen Ralph pada New Horizons juga memperlihatkan kelimpahan es metana di Pluto memiliki perbedaan di setiap lokasi.
Di tudung kutub utara Pluto, es metana dicairkan atau dilarutkan dalam lempeng es nitrogen yang tebal sehingga menghasilkan penyerapan cahaya inframerah yang kuat. Pada salah satu daerah gelap di ekuator, es metana menyebabkan serapan cahaya inframerah jadi lebih dangkal dan mengindikasikan adanya perbedaan struktur. Pada area ini, spektrum yang ada menunjukkan kalau es metana kurang larut dalam nitrogen.
Contoh tekstur berbeda di Bumi bisa dilihat pada tumpukan salju yang terang dan tampak putih dan es yang lebih padat di kutub yang tampak berwarna biru.
Saat ini New Horizons memang sudah meninggalkan Pluto akan tetapi data dari New Horizons masih akan terus dikirim dan kejutan lain dari Pluto masih menunggu giliran untuk diceritakan. Setelah Pluto, New Horizons direncanakan akan melakukan terbang lintas pada satu obyek di Sabuk Kuiper mengingat bahan bakar yang ia miliki hanya cukup untuk satu misi lagi. Tapi untuk itu, tim New Horizons akan menentukan kemudian karena dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk merancang perpanjangan misi.