Film berjudul Jurassic World telah diputar hampir di lebih dari 4.200 bioskop. Film tersebut mengenalkan kembali kepada penggemar baru tentang kisah bencana manusia bertemu dinosaurus. Jurassic World telah memecahkan rekor sebagai film dengan pendapatan tertinggi dalam sejarah, yaitu 511.800.000 dollar AS selama sepekan.
Dengan film tersebut, penonton dibawa untuk menjelajah kehidupan dinosaurus. Di luar film, kehidupan "kadal" mengerikan ini dapat dilihat di museum lewat peninggalan berupa tulang-tulang. Berikut lima museum dinosaurus terbaik di dunia yang dikutip dari CNN Travel.
1. Museum für Naturkunde (Berlin)
Museum sejarah alam di Berlin mengoleksi secara serius tulang-tulang dinosaurus yang sebagian digali di Tanzania pada abad ke-20, dan menampilkan berbagai macam spesies. Koleksi yang paling mengesankan adalah Brachiosaurus, dinosaurus tertinggi di dunia, yakni 12,49 meter.
Koleksi tersebut meraih gelar Guinness World Record dan mendominasi jajaran galeri yang berada di peringkat-peringkat atas. Museum ini juga memiliki fosil Archaeopteryx yang menjadi bukti terpenting hubungan antara burung dan dinosaurus.
2. Field Museum (Chicago)
Pameran museum bertajuk "Evolving Planet" menjadi bentuk dedikasi terhadap evolusi berumur empat miliar tahun yang lalu dan menyajikan fosil dinosaurus dari tempat terjauh, seperti Madagaskar dan Antartika.
Daya tarik museum ini ada di pintu masuk, yaitu Sue,Tyranosaurus terbesar di dunia yang siap menyambut pengunjung museum. Dinosaurus yang mereka tampilkan ini merupakan spesies yang luar biasa dengan tengkorak asli, memiliki berat 300 kilogram, dan mempunyai 58 gigi. Koleksi ini dipamerkan di balkon museum dengan dilengkapi informasi.
3. Royal Belgian Institute of Natural Science (Brussels)
Museum ini memiliki ruang koleksi terbesar di dunia yang berisi kerangka fosil beserta cetakan-cetakan tulang. Koleksi yang paling menarik di museum ini adalah 30 Iguanodons, dinosaurus kedua yang diklasifisikan pada tahun 1800-an.
Dinosurus tersebut adalah salah satu jenis yang sulit dipahami dan membuat ahli paleontologi mengira bahwa di hidungnya terdapat tanduk. Penyajian interaktif di ruang galeri juga menjelaskan secara detail mengenai proses fosilisasi dan penggalian fosil dinosaurus.