Mencoba Bertahan, di Tengah Bencana

By , Senin, 27 Juli 2015 | 11:00 WIB

Hidup dalam pengungsian adalah suatu yang tidak aneh bagi Abdi Karya Angelus Kacaribu.

Pria dari desa Mardinding, kecamatan Tiganderket, kabupaten Karo, Sumatera Utara ini mengungsi karena gunung Sinabung yang ada di wilayah tempat tinggalnya terus meluncurkan awan panas.

Abdi pertama kali mengungsi pada tahun 2010 ketika gunung Sinabung mendadak aktif, setelah sebelumnya tercatat tidak pernah meletus sejak tahun 1600.

Pada tahun 2010, Abdi dan keluarganya mengungsi selama satu bulan di Kabanjahe, Sumatera Utara. Karena letusan dianggap tidak berbahaya, Abdi memutuskan untuk kembali ke desa Mardinding.

Dia pun tinggal di sana selama tiga tahun. Namun tahun 2013 gunung Sinabung kembali meletus dan Abdi terpaksa mengungsi ke Tiga Binanga, Sumatera Utara. Setelah delapan tahun tinggal di pengungsian, Abdi kembali ke kampung halamannya.

Baru setahun tinggal di rumah, Abdi harus mengungsi lagi karena gunung Sinabung terus erupsi.

Kini, petani tersebut tinggal di posko pengungsi Gudang Konco, Tiganderket, Karo, Sumatera Utara. Ia mengaku lelah.

Sebelum tahun 2010, gunung Sinabung terakhir meletus pada tahun 1600 (Reuters)

Tiga gunung aktif

Di Indonesia saat ini terdapat sedikitnya tiga gunung yang aktif dan sedang meletus yakni gunung Sinabung, Gamalama dan Raung.

Ketiga gunung ini diprediksi masih akan terus erupsi, kata Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

"Gunung Sinabung masih akan tetap meletus menurut perkiraan para ahli hingga tiga tahun sembilan bulan sampai lima tahun mendatang."

"Sedangkan gunung Gamalama masih waspada dan gunung Raung masih akan meletus cukup lama," jelas Sutopo.

Hal ini terjadi karena besarnya energi yang tersimpan di dapur magma setiap gunung, kata Sutopo.

Oleh karena itu BNPB senantiasa membagikan masker kepada warga di sekitar gunung yang aktif untuk mencegah adanya penyakit pernapasan, serta makanan dan minuman kepada para pengungsi.

Bandara Bali Ngurah Rai ditutup beberapa kali karena aktivitas gunung Raung (Reuters)

Bandara ditutup

Dampak dari gunung meletus tidak saja dirasakan oleh warga yang tinggal di sekitar pegunungan, namun juga oleh warga yang hendak berpergian.