Film ini juga menampilkan gaya-dokumenter realisme; menunjukkan evakuasi massal dari London dalam persiapan peledakan. Pada masa ini juga adanya kemauan dalam dunia hiburan setelah Perang Dunia Kedua, untuk menghadapi kemungkinan kehancuran baru.
Karya Val Guest yaitu The Day The Earth Caught Fire (1954) mendokumentasikan hancurnya masyarakat dan lingkungan setelah uji coba nuklir menyebabkan perubahan iklim.
Meski drama lebih banyak mengenai cerita tentang luar angkasa dan bukan bom, seperti yang ditampilkan dalam karya George Pal dengan judul When Worlds Collide (1951) atau seri the Quatermassdan film sangat mengeksplorasi potensi perubahan besar kekuatan baru ini.
Pal mengangkat cerita tentang bom dalam filmya The Time Machine (1960) dari novel karya HG Wells tentang penjelajah yang melalui mesin waktu untuk pergi ke masa depan dan menyaksikan sebuah perang nuklir pada 1966.
Karya Stanley Kubrick yang berjudul Dr Strangelove tentang satir politik tentang perang dingin antara Uni Soviet dan AS serta ketakutan dengan perang nuklir.
Bahkan The Ed Sullivan Show juga mengambil tema tentang kehancuran akibat nuklir. A Short Vision – sebuah film animasi Inggris mengenai kehancuran nuklir pada 1956, dan ditayangkan dua kali dalam sepekan membuat sebuah generasi anak-anak pada masa itu merasa trauma.!break!
Pemandangan berwarna merah
Tetapi optimisme tentang kekuatan atom berdampingan dengan ketakutan mengenai bom. Sejumlah buku anak-anak, atau komik seperti Eagle di Inggris, menjadikannya sebagai suatu potensi teknologi, yang dapat menjadi energi untuk mobil kita dan juga pesawat luar angkasa dalam Jetsons atau Dan Dare sang pilot masa depan.
Bola atom yang berwarna cerah tampak dalam desain ruangan di abad pertengahan seperti jam, gantungan jaket dan furnitur.
Pakaian santai pun menggambarkan bom, bahkan nama bikini diambil dari pulau karang di Pasifik yang menjadi lokasi uji coba nuklir.
Dan apa yang dipakai oleh simbol seks perempuan pada era 1950-an dalam buku Hitchcock dengan berambut pirang - tanpa menyebut Jayne Mansfield dan Marilyn Monroe, dengan menggunakan bra dan korset sebagai baju tempur. Pirang juga disebut bom seks atau simbol seks.
Jika ada sesuatu yang menjadi kunci dalam perubahan imajinasi kita tentang awan jamur - yaitu foto dalam sampul album The Atomic Count Basie pada 1958, sebuah mimpi buruk sebagai warga Amerika - ikon asli - seperti Marilyn atau botol Coca-Cola.
Bom telah menginspirasi gerakan seni seperti seni auto-destruktif dari Gustav Metzger, yang menggunakan asam untuk merusak dalam aksinya ketika berkarya.