Panduan Mini Wisata ke Thailand

By , Selasa, 25 Agustus 2015 | 15:30 WIB

Thailand menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tak pernah dijajah. Itulah sebabnya mereka tak menggunakan sistem huruf alfabet. Sisi baiknya, ada banyak sekali sejarah dan kebudayaan asli yang dapat kita nikmati. Jika ingin menapaki sejarah negara ini, coba lakukan perjalanan ke Sukhothai. Kota ini merupakan ibu kota kerajaan Siam (nama yang digunakan sebelum Thailand). Setelah itu berlanjut ke Ayutthaya, ibu kota kedua. Kedua kota ini menyimpan banyak sekali sisa reruntuhan kerajaan Siam. Kota Ayutthaya bahkan dijadikan Situs Warisan Budaya UNESCO.

Di kota Bangkok, pengunjung dapat datang ke Kuil Wat Pho dan Wat Phra Kaew. Keduanya merupakan kuil terbesar yang ada di Bangkok. Atau, bisa juga melihat Pratumnak Hill (Budha Hill) yang terletak di kota Pattaya. Perhatikan kostum saat memasuki tempat-tempat keagamaan ini. Celana pendek dan baju yang dipandang kurang sopan tak akan diperkenankan masuk. Beberapa tempat bahkan mengharuskan lepas alas kaki.

!break!

Kuliner

Perihal makanan di Thailand, sudah tak perlu ditanyakan lagi. Thailand memiliki ragam jenis makanan yang kaya rasa khas Asia. Sebut saja beberapa di antaranya Khao Pad (nasi goreng Thailand), Pad Thai(mi goreng Thailand), Tom Kha Gail, dan Gaeng Keaw Wan Gai.

Selain itu jika suka dengan makanan ekstrim, dapat mencoba beberapa pilihan seperti daging buaya, serangga goreng, satai ulat, hingga sup belalang.

Transportasi

Beberapa pilihan kendaraan umum yang ada adalah bus, kereta, dan MRT. Di luar itu, untuk dalam kota ada songtaews (sejenis angkot), dan tuk-tuk (sejenis bajaj).

Masyarakat dan Kebiasaan

Bahasa asli mereka adalah bahasa Thai. Tetapi jangan kuatir, sebagian besar penduduknya paham bahasa Inggris. Jadi gunakanlah bahasa Inggris untuk berkomunikasi.

Agama mayoritas di Thailand adalah Budha, sehingga segala bentuk patung Budha di sini dianggap sakral. Jadi jangan sembarangan memegang, menginjak, atau melakukan hal-hal apapun yang mencela patung Budha. Sekecil apapun atau sebesar apapun patungnya, tetap dianggap sakral. Jika ingin berfoto di patung Budha raksasa, sebaiknya tak sampai memanjatnya.

Aturan yang sama berlaku untuk Ratu dan Raja Thailand. Ratu Sirkit yang saat ini memimpin dianggap sakral. Pengunjung sebaiknya tidak sembarangan menghina baik secara verbal maupun non-verbal. Jika melanggar bisa mendapat sanksi hukum.

Biksu-biksu akan banyak berkeliaran di Thailand. Salah satu pantangan mereka adalah bersentuhan dengan wanita. Jadi para biksu akan menghindari pemberian dari tangan wanita atau duduk di sebelah wanita.

Dalam mengucap salam, penduduk Thai tak terbiasa bersalaman. Mereka biasanya merapatkan kedua telapak tangannya di depan dada (seperti posisi berdoa), kemudian pihak lain membalas dengan cara sama.

Waktu Terbaik

Cuaca di Thailand terbagi antara kemarau dan hujan. Setiap musim memiliki kesenangannya sendiri-sendiri. Tetapi sebagai bahan pertimbangan untuk berkunjung, pengunjung dapat melihat beberapa hari raya besar yang ada. Bulan April ada perayaan Songkran, yakni tahun baru Thai. Masyarakat merayakan dan berdoa untuk hasil panen. Kemudian selama bulan Agustus, Thailand akan merayakan hari ibu. Hal ini dilakukan sebagai peringatan ulang tahun Ratu Sirkit yang jatuh pada 12 Agustus. Biasanya ada promo-promo menarik di bulan ini.