Lima Cara Liburan yang Menyebabkan Penyu Terbunuh

By , Rabu, 26 Agustus 2015 | 07:30 WIB

Bertemu mereka adalah sebuah pengalaman mengesankan—berenang dengan penyu di laut, menonton mereka bersarang di pantai, atau jika kita  sedang beruntung, kita dapat melihat sepasukan tukik kecil berlari dari pasir ke laut.

Tapi sebagian besar spesies penyu terancam punah. Salah satu penyebab terbesarnya dapat kita tebak. Ya, aktifitas manusia. Bukan hanya tentang perburuan telur, daging dan cangkang mereka—meskipun itu juga masalah besar. Maret-Oktober adalah masa bersarang penyu di belahan bumi barat.

Di lokasi wisata populer seperti Florida, Meksiko, Karibia dan Amerika Tengah, tanpa disadari, kegiatan liburan manusia dapat merugikan makhluk-makhluk yang menakjubkan ini. Berikut adalah perilaku manusia saat liburan yang menjadi masalah besar bagi penyu, seperti yang ditulis oleh Leah Ginsberg dari Yahoo Travel.

(Baca juga: Hari Penyu Sedunia 2016: Mengapa Penyu Terancam Punah?)

1. Menggunakan plastik di pantai

Masalahnya: bahkan jika anda berhati-hati membuang botol air, sedotan dan bungkus roti ke tempat sampah, masih sangat mungkin benda-benda itu berakhir di aliran air, ujar David Godfrey, Direktur Eksekutif dari Sea Turtle Conservancy (STC). Setelah berada di dalam air, “tas mengambang dan terlihat seperti ubur-ubur, yang sejumlah penyu makan,” jelas Godfrey. “Kura-kura menjadi sakit, kurus atau mati, dan ketka kita memeriksa mereka, kita menemukan plastik memblokir jalur usus.”

"Ada daerah-daerah di lautan yang disebut zona konvergensi, di mana arus datang bersama-sama, dan anda mendapatkan garis panjang rumput laut, di mana tukik hidup. Mereka mengambang di rumput laut itu dan menemukan makanan dan perlindungan dari predator," kata Godfrey. Tapi rumput laut juga mengumpulkan puing-puing, seperti potongan-potongan plastik. Bayi penyu dapat makan atau terjebak di dalamnya, yang itu artinya akan membunuh mereka.

(Baca juga: Lebih dari Setengah Penyu di Dunia Telah Menelan Plastik)

Yang harus dilakukan: Guanakan botol stainless steel untuk minuman dan air agar dapat digunakan kembali. Serta menggunakan wadah biodegrable atau yang dapat digunakan kembali untuk makanan.

2. Memakai pelindung matahari berbahan kimia

Masalahnya, “sunscreen dan sunblock mengeluarkan bahan kimia beracun yang cukup ketika anda memakainya di dalam air,” jelas Godfrey. “Ini berjalan ke tubuh anda dan mengendap ke lingkungan, yang mempengaruhi struktur kimia, yang bila ratusan orang berenang dan ber-snorkeling dalam air, racun ini menumpuk—terutama di daerah yang ada terumbu—dan itu buruk bagi tanaman hidup dan ikan dan penyu.”

Yang harus dilakukan: Menutupi kulit dengan pakaian dan menggunakan sunblock ramah lingkungan. "Sekarang ada sejumlah produk dengan bahan-bahan yang tidak berbahaya untuk lingkungan laut," kata Godfrey.

(Baca juga: Berkat Fosil, Spesies Baru Kura-kura Jehol Terungkap)

3. Membeli makanan laut yang ditangkap dengan tidak benar

Penyu sering bermigrasi melalui daerah penangkapan ikan populer, dan sayangnya, menurut STC, lebih dari 250.000 ekor yang sengaja ditangkap, terluka, atau terbunuh oleh nelayan AS setiap tahun. Penyu tertarik dengan umpan pancing dan tertangkap kait dan di jaring. Bahkan, hanya di bulan Agustus ini, seekor penyu yang telah dilacak STC sejak Mei ditemukan tewas di tepian Kolombia. Berdasarkan pelacakan data dan lokasi, para ahli percaya dia tertangkap dalam jaring ikan dan tenggelam. (Penyu dapat menahan nafas mereka untuk jangka waktu lama tetapi akhirnya harus permukaan untuk menghirup udara.) Ini salah satu ancaman terbesar terhadap populasi penyu, demikian menurut World Wildlife Federation.

(Baca juga: Pertama Kalinya, Peneliti Temukan Penyu Sisik yang Bercahaya)

Yang harus dilakukan:. "Aturan umum praktis adalah selalu mendapatkan makanan laut liar tertangkap dan udang dari tempat-tempat di mana nelayan menggunakan kait memancing ramah penyu dan perangkat turtle excluder pada jaring Mereka melakukan ini di sebagian besar wilayah tenggara AS," kata Godfrey. Anda dapat mencari cara menemukan pemancingan makanan laut yang aman di SeafoodWatch.org. Dan jika Anda tidak yakin, tanyakan.

4. Tinggal di resor yang salah

Beberapa hotel dan resor di tempat-tempat tertentu benar-benar mengeksploitasi penyu. Ada resor yang menggali sarang dan membawa telur ke area penetasan penyu swasta. Kemudian, mereka menjual kesempatan untuk melepaskan tukik ke dalam air. Kedengarannya manis, tapi itu mematikan untuk beberapa alasan. Menurut Godfrey, tukik yang baru dilahirkan hanya memiliki sangat sedikit energi untuk berenang ke laut. “Mereka akan membakar energi hanya dengan duduk di ember, menunggu untuk dibebaskan, sehingga mereka tidak memeiliki energi tersisa untuk berenang.”

Ditambah, rilis penyu swasta selalu terjadi pada siang hari, bukan malam hari atau larut pagi, seperti yang akan terjadi di alam. Saat itulah mereka menjadi yang paling terlihat di siang hari untuk ikan dan burung. Dan resor ini memungkinkan tamu merilis satu atau dua pada satu waktu, sehingga mereka tidak lagi memiliki perlindungan kelompok. ”Penyu berevolusi untuk berenang di kelompok 80 sampai 100 pada malam hari, sehingga sebanyak mungkin dapat bertahan hidup dari predator,” jelasnya.

(Baca juga: Jalan Pasir Menuju Kehidupan Penyu)

Yang harus dilakukan: Banyak resor mengaku akan melindungi penyu, tetapi mereka melakukan perusakan besar-besaran. Hindari tempat yang mengiklankan kesempatan untuk melepaskan tukik atau memegang penyu. Ajukan pertanyaan tentang program kura-kura resor sebelum mengeluarkan uang anda.

5. Menggunakan lampu luar ruangan dan furnitur

Menurut Godfrey, salah satu hal terbesar yang mengganggu penyu bertelur adalah polusi cahaya. Apakah itu lampu luar ruangan dari persewaan pantai atau resor atau menghabiskan malam di pantai menggunakan senter, lampu putih/kuning sangat mengganggu penyu. Hal ini dapat menyebabkan penyu yang bersarang melarikan diri dari pantai ke laut tanpa sempat menjatuhkan telurnya. Dan yang lebih buruk, cahaya-cahaya tesebut mematikan bagi tukik. Mereka tertarik pada cahaya, dan bukannya menuju ke laut, mereka mengikuti lampu danberakhir di halaman, kolam renang, bukit pasir, sampai tempat parkir dan jalanan. Energi merek akan terkuras dan kesulitan kembali ke laut. Sementara jika siang hari tiba, tukik-tukik akan menjadi sasaran empuk bagi burung, atau mereka akan mati terpanggang sinar matahari.

(Baca juga: Fakta-Fakta Seputar Penyu yang Harus Anda Ketahui)

Yang harus dilakukan, jika Anda menyewa pantai di mana penyu bersarang, matikan semua lampu eksterior yang menghadap pantai. Anda juga dapat menanyakan apakah rumah pantai atau resor menggunakan lampu ramah penyu (dengan panjang gelombang 580 nanometer atau lebih).