Peran pembukaan jalur laut dalam pembentukan lapisan es Antarktika versus penurunan jumlah gas rumah kaca di atmosfer, selalu diperdebatkan dengan kuat oleh para ilmuwan.
Studi ini dipimpin oleh Dr Isabel Sauermilch, peneliti di University of Tasmania dan Utrecht University, dan menunjukkan bahwa peristiwa ini jauh lebih erat terkait daripada yang diperkirakan sebelumnya.
“Ketika kami memulai proyek ini, saya terkejut melihat betapa pentingnya resolusi tinggi dalam model laut. Simulasi ini sensitif terhadap perubahan minimal di kedalaman beberapa ratus meter jalur laut ini dan bereaksi sangat berbeda dari model laut yang beresolusi rendah,” kata Sauermilch.
"Di atas, mereka menyelesaikan 'pusaran,' arus laut bergolak yang lebih kecil dari 100 km dan yang sangat penting untuk distribusi suhu yang akurat di Samudra Selatan," imbuhnya.
Studi ini telah menjawab pertanyaan berusia lima dekade yaitu bagaimana dan mengapa lapisan es Antarktika terbentuk? Ini juga menunjukkan pentingnya proses yang didorong oleh tektonik dalam kondisi oseanografi dan iklim yang berubah di Samudra Selatan.