Secara historis, psikolog telah mengadopsi sikap yang disebut behaviorisme, yang bersikap seolah-olah pertanyaan tentang pengalaman batin tidak relevan.
Pendekatan ini menyatakan bahwa jika Anda menyebut warna yang saya anggap sebagai biru "biru", dan Anda selalu dapat memisahkan itu dari merah, dan jika kita berdua mengetahui itu adalah warna yang benar untuk langit, mata sebagian besar orang di Skandinavia, dan warna kulit tokoh Smurf, lalu siapa yang peduli mengenai pengalaman batin ?
Ada banyak perspektif mengenai ini, tapi mungkin ada juga beberapa ungkapan bijak dalam mencoba untuk meyakinkan kita bahwa perbedaan antara pengalaman batin kita adalah nyata, dan penting - dan, pada kenyataannya, bahwa beberapa perbedaan tidak bisa dihindari.
Kita menggunakan kata-kata yang sama, dan kita menggunakannya untuk merujuk pada pengalaman yang sama, tapi tidak ada orang yang bisa melihat matahari terbenam yang sama, karena persepsi adalah sesuatu yang unik.
Karena ada sesuatu yang rasanya hanya Anda yang paham, dan terdapat keunikan dalam diri Anda. Kita pastinya melihat hal yang berbeda ketika kita berbicara mengenai sesuatu berwarna biru, karena melihat juga menggabungkan perasaan dan kenangan, serta cahaya yang muncul di mata kita.
Bagaimanapun, matahari telah tenggelam dan mari kita bergegas pergi. Anda mungkin melihat warna biru yang lebih kaya saat matahari terbenam dibandingkan saya, tapi Anda tidak memiliki kenangan yang sama dari matahari terbenam yang saya miliki dan orang-orang yang menyaksikannya bersama dengan saya.
Kita bisa mengujinya dan berusaha mencari tahu siapa yang lebih baik mengenai persepsi warna, tapi kita tidak akan pernah tahu bagaimana rasa orang lain melihat warna tertentu.
Selama kita berdua bisa mengatakan bahwa itu adalah matahari terbenam yang indah, kita bisa sepakat dan yakin saya melihat biru saya, Anda melihat biru Anda, dan meskipun kita mungkin tidak melihat hal yang persis sama, kita telah berbagi momen indah tersebut. Dan hal yang kita bagi tersebut unik untuk Anda dan saya, karena tidak ada dua orang lain di dunia yang memiliki pikiran yang persis.