Ormerod dan koleganya Coral Dando di University of Wolverhampton mengidentifikasi serangkaian prinsip percakapan yang bisa meningkatkan peluang Anda mendeteksi kebohongan:
- Gunakan pertanyaan terbuka. Ini akan membuat pembohong mengembangkan bualannya hingga dia terperangkap sendiri dengan kebohongannya.
- Berikan elemen kejutan. Para penyelidik harus mencoba untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan kejutan yang tak mereka antisipasi dan kadang mungkin membingungkan, atau meminta mereka melaporkan kejadian di masa lalu. Teknik ini berguna untuk mempersulit mereka mempertahankan cerita-cerita palsunya.
- Perhatikan detail-detail kecil yang bisa diverifikasi. Jika seorang penumpang mengatakan mereka berada di University of Oxford, tanyalah mereka tentang perjalanan mereka ke kantor. Jika Anda menemukan kontradiksi, jangan langsung dikonfrontasi. Sebaiknya biarkan pembohong itu melanjutkan cerita palsunya untuk membuatnya semakin percaya diri.
- Perhatikan perubahan tingkat percaya diri. Perhatikan seksama bagaimana mereka mengubah gaya mereka ketika ditantang oleh pertanyaan-pertanyaan: pembohong mungkin hanya membual ketika mereka merasa berada di atas angin, tapi zona kenyamanan mereka terbatas dan mereka mungkin bungkam jika mereka merasa kehilangan kontrol.
Tujuan dari metode ini adalah menemukan kebohongan dengan percakapan ringan dibandingkan dengan interogasi yang intens. Di bawah tekanan halus, pembohong biasanya akan ketahuan dengan sendirinya karena cerita palsu itu lama-lama akan terdengar tak masuk akal dan pelaku akan gelagapan merespon pertanyaan.
“Yang terpenting adalah kita harus mengambil petunjuk-petunjuk terbaik dan menyatukannya dengan pendekatan kognitif," kata Ormerod.!break!
Ormerod secara terbuka mengakui bahwa strategi ini mungkin terdengar hanya didasarkan pada pemikiran logis saja. "Kawan saya mengatakan bahwa saya sedang mencoba mematenkan seni percakapan," katanya.
Tapi, hasil berbicara dengan sendirinya. Sebuah tim yang berisi penumpang-penumpang palsu disiapkan beserta tiket dan dokumen perjalanan palsu yang meyakinkan.
Mereka diberikan waktu satu pekan untuk mengarang cerita, dan kemudian diminta berbaris dengan penumpang asli di sejumlah bandara di Eropa.
Petugas keamanan yang dilatih oleh seni percakapan Ormerod dan Dando menemukan 20 kali lebih banyak penumpang palsu dibandingkan petugas yang menilai dengan cara konvensional, menemukan penumpang palsu sebanyak 70%.
"Sangat mengagumkan," kata Levine, yang tidak ikut dalam riset ini.
Dia berpikir sangat penting bahwa mereka melakukan eksperimen di bandara yang sebenarnya. “Ini adalah riset yang paling realistis."
Eksperimen Levine sendiri juga terbukti ampuh. Seperti Ormerod, dia percaya bahwa wawancara yang dirancang dengan pintar bisa mendeteksi kejanggalan dari cerita-cerita bohong dengan lebih baik ketimbang memperhatikan gerakan tubuh.
Walau sudah terbukti sukses, Ormerod dan Levine tetap mendorong orang lain untuk mencoba dan mengembangkan hasil penelitian mereka, untuk meyakinkan bahwa cara ini bisa digunakan di berbagai situasi.
Meskipun teknik ini utamanya bisa membantu penegakan hukum, prinsip yang sama bisa juga membantu Anda menemukan pembohong di kehidupan sehari-hari.
"Saya menerapkan (teknik) ini kepada anak-anak," kata Ormerod.
Satu hal yang harus diingat adalah Anda harus tetap berpikiran terbuka dan jangan langsung membuat kesimpulan. Hanya karena seseorang terlihat gugup atau sulit mengingat detail, bukan berarti mereka bersalah. Jadi Anda juga harus melihat inkonsistensi secara umum.
Tidak ada teknik pendeteksi kebohongan yang sempurna, tetapi dengan menggunakan akal sehat, kepintaran, dan bujukan, Anda bisa berharap bahwa kebenaran akan segera terungkap.