Penemuan Fosil di Spanyol Ungkap Evolusi Rambut Mamalia

By , Kamis, 15 Oktober 2015 | 12:30 WIB

Sekelompok ahli paleontologi telah menemukan fosil  spesies baru mamalia berusia 125 juta tahun di Spanyol.  Penemuan ini mendorong kembali catatan paling awal dari struktur rambut dan organ dalam mamalia lebih dari 60 juta tahun lalu.

Spesies yang diberi nama Spinolestes xenarthrosus  terfosilisasi bersama rambutnya yang masih utuh, bulu-bulu halus, duri-duri kecil seperti duri landak bahkan terdapat bukti adanya infeksi jamur rambut.

“Spinolestes xenarthrosus benar-benar penemuan spektakuler. Sangat mengagumkan melihat fosil kulit dan struktur rambut yang diawetkan dengan sempurna secara detail mikroskopis,” ujar Dr. Zhe-Xi Luo dari Universitas Chicago.

Bola bulu zaman kapur ini menunjukkan keragaman struktural kulit dan rambut mamalia modern secara keseluruhan.

S. xenarthrosus hidup di daratan Spanyol pada zaman kapur, sekitar 125 juta tahun lalu. Spesies ini termasuk dalam Eutriconodonta (triconodont), urutan mamalia awal.

Saat hidup, hewan ini berukuran panjang sekitar 24 cm dan beratnya antara 50-70 gram, tak berbeda jauh dengan tikus remaja yang hidup saat ini. Fitur pada gigi dan kerangkanya menunjukkan ia adalah penghuni tanah dan pemakan serangga.

Jaringan lunak S. xenarthrosus dengan struktur mikroskopis diawetkan melalui sebuah proses yang dikenal sebagai fosilisasi fosfat.

Menurut ahli paleontologi, S. xenarthrosus memiliki struktur rambut dan kulit mamalia yang sangat modern, seperti senyawa folikel di mana beberapa rambut muncul dari pori yang sama. Duri-duri kecil di punggungnya berdiameter sekitar sepersepuluh millimeter.

 "Kami akrab dengan karakteristik ini pada tikus berduri modern dari Afrika dan Asia. Jika predator mencapai bagian punggung mereka, duri-duri akan terlepas dari kulit. Mereka dapat melarikan diri dan penyerangnya hanya mendapatkan semulut penuh duri, "kata Prof Thomas Martin dari Universitas Bonn, Jerman.

 Para ilmuwan bahkan menemukan rambut terpotong yang tak normal, bukti dari infeksi jamur kulit yang dikenal sebagai dermatofitosis. Infeksi jenis ini umum terlihat di antara mamalia yang hidup saat ini.

"Rambut dan struktur lain terkait rambut merupakan dasar bagi kehidupan mamalia. Fosil ini menunjukkan bahwa leluhur yang lama punah dalam silsilah telah memiliki struktur ini sama dengan yang dimiliki mamalia modern," kata Dr Luo.!break!

"S. xenarthrosus memberi kita titik terang  tentang aspek sentral dalam biologi mamalia," tambahnya.

 Spesies ini juga merupakan contoh pertama dari mamalia Mesozoikum di mana terdapat jaringan lunak di rongga dada dan perut pada fosil.