Alam dan Pengasuhan
Alam dan pengasuhan tidak terlepas dari satu sama lain. Sebaliknya, genetika molekuler, studi tentang struktur dan fungsi gen pada tingkat molekuler, menunjukkan bahwa mereka terus-menerus mempengaruhi satu sama lain.
Gen mempengaruhi perilaku yang membantu orang memilih lingkungan mereka. Misalnya, ekstroversi yang diturunkan dari orang tua kepada anak-anak membantu anak-anak membangun kelompok persahabatan mereka.
Sama halnya, lingkungan mengubah ekspresi gen. Misalnya, ketika ibu hamil terpapar kelaparan,gen bayi mereka berubah, menghasilkan perubahan kimia yang menekan produksi faktor pertumbuhan. Hal ini mengakibatkan bayi lahir lebih kecil dari biasanya dan dengan kondisi seperti penyakit kardiovaskular.
Alam dan pengasuhan saling bergantung dan saling mempengaruhi secara konstan. Inilah sebabnya mengapa dua orang yang dibesarkan di lingkungan yang sama dapat meresponsnya secara berbeda, yang berarti bahwa asumsi genetika perilaku tentang lingkungan yang sama tidak lagi valid.
Baca Juga: Risiko Kesehatan Mental pada Anak dapat Diketahui Melalui Gigi Susu
Juga, apakah orang bisa menjadi lebih bahagia atau tidak tergantung pada "sensitivitas lingkungan" mereka – kapasitas mereka untuk berubah.
Beberapa orang rentan terhadap lingkungan mereka sehingga secara signifikan dapat mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku mereka sebagai respons terhadap peristiwa negatif dan positif.
Jadi, ketika menghadiri lokakarya kesejahteraan atau membaca buku psikologi positif, mereka mungkin terpengaruh olehnya dan mengalami lebih banyak perubahan secara signifikan dibandingkan dengan orang lain – dan perubahan itu juga bisa bertahan lebih lama.
Tetapi tidak ada intervensi psikologi positif yang akan berhasil untuk semua orang karena kita sama uniknya dengan DNA kita dan, dengan demikian, memiliki kapasitas yang berbeda untuk kesejahteraan dan fluktuasinya sepanjang hidup.
Baca Juga: Mengapa Media Sosial Berpengaruh Buruk pada Mental Orang Indonesia?
Apakah kita ditakdirkan untuk tidak bahagia? Beberapa orang mungkin berjuang sedikit lebih keras untuk meningkatkan kesejahteraan mereka daripada yang lain, dan perjuangan itu mungkin berarti bahwa mereka akan terus tidak bahagia untuk waktu yang lebih lama. Dan dalam kasus ekstrim, mereka mungkin tidak pernah mengalami tingkat kebahagiaan yang tinggi.
Namun, orang lain yang memiliki lebih banyak plastisitas genetik, yang berarti mereka lebih sensitif terhadap lingkungan dan karenanya memiliki peningkatan kapasitas untuk berubah, mungkin dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan bahkan mungkin berkembang jika mereka mengadopsi gaya hidup sehat dan memilih untuk hidup dan bekerja dalam lingkungan yang meningkatkan kebahagiaan dan kemampuan mereka untuk tumbuh.
Tetapi genetika tidak menentukan siapa kita, bahkan jika itu memainkan peran penting dalam kesejahteraan kita. Yang juga penting adalah pilihan yang kita buat tentang di mana kita tinggal, dengan siapa kita hidup dan bagaimana kita menjalani hidup kita, yang memengaruhi kebahagiaan kita dan kebahagiaan generasi berikutnya.
Baca Juga: Mengapa Kita Cenderung Ingin Mendengarkan Lagu Galau Ketika Sedih?