Bayi Tidak Takut dengan Ular

By , Selasa, 27 Oktober 2015 | 15:00 WIB

Mereka kemudian berangkat untuk mengejutkan bayi dan melihat bagaimana bayi itu bereaksi. Dilakukan dengan "percobaan kejutan", yang dalam hal ini muncul sebuah kilat terang tak terduga saat mereka menyaksikan video.

Sebuah kejutan seperti ini akan lebih intens jika bayi sudah takut dari awal, sama seperti ketika kita menonton film seram, kemudian melonjak, jika kita merasa tegang.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa respon terkejut mereka tidak lebih besar ketika menonton video ular, bahkan ketika dipasangkan dengan suara yang menakutkan," kata rekan penulis, Vanessa LoBue dari Universitas Rutgers di New Jersey, Amerika Serikat.

Temuan tersebut telah dipublikasikan dalam Jurnal Eksperimen Psikologi Anak.

Respon terkejut bayi sebenarnya lebih rendah. Sama halnya dengan respon jantung mereka yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa bayi tidak takut. Dengan kata lain, meskipun bayi lebih memerhatikan ular, hal ini tidak menimbulkan ketakutan.

Kedua bayi manusia dan monyet yang dikenal lebih tertarik pada ular dari hewan lain, menunjukkan bahwa ular memiliki sesuatu yang khusus. LoBue mengharapkan hasil tersebut, yakni daya tarik ular yang menarik dapat lebih mudah berubah menjadi ketakutan dalam keadaan tertentu.

Anak-anak tidak memiliki rasa takut bawaan dari ular, DeLoache menyetujui LoBue. "Sebaliknya, mereka memiliki kecenderungan untuk mendeteksi dan merespon dengan cepat terhadap ular." Misalnya, penelitian ini telah menunjukkan bahwa anak-anak akan cepat mendeteksi keberadaan ular dalam foto di antara banyak foto yang bukan ular.

(K.N Rosandrani/bbc.com)