Meskipun virus ada dalam sistem orang-orang ini, mereka mampu mempertahankan viral load yang cukup rendah sehingga mereka tidak mengembangkan gejala, bahkan tanpa pengobatan.
Para pengendali elite hanya mewakili 1% dari populasi HIV-positif global, menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 di Journal of Virus Eradication. Para ilmuwan tidak begitu yakin bagaimana sistem kekebalan tubuh mereka menghilangkan virus itu.
"Saya sangat ingin mempelajari lebih lanjut tentang fenomena baru dari kontrol elite yang luar biasa ini," kata Rowena Johnston, direktur penelitian di amfAR, The Foundation for AIDS Research, seperti diberitakan NBC News.
Baca Juga: Jangan Tinggalkan ODHA, Semangat Organisasi Warga Peduli HIV/AIDS
Untuk saat ini, Willenberg dan Pasien Esperanza adalah kasus khusus, bahkan di antara para pengendali elite. Namun keberadaan mereka menawarkan secercah harapan dalam pencarian berkelanjutan untuk penyembuhan HIV/AIDS, kata para dokter.
"Ini membuat kami berharap bahwa penyembuhan alami HIV sebenarnya adalah hal yang mungkin," ucap Xu You, ahli imunologi virus di Ragon Institute di Boston dan salah satu peneliti utama dalam laporan penelitian tersebut, seperti dilansir Medscape.
"Itulah keindahan dari namanya, kan?" Selain menjadi nama kampung halaman pasien, "Esperanza" berarti "harapan" dalam bahasa Spanyol.
Baca Juga: Kisah Para Perempuan Indonesia Pengidap HIV/AIDS yang Hidup dengan Stigma