Terbang di ketinggian 20 km di atas permukaan laut, balon Google Loon berada di stratosfer. Menurut Google, balon Loon dirancang agar bergerak bersama dengan angin di lapisan atmosfir itu. Balon-balon tersebut akan membentuk jaringan komunikasi yang akan memancarkan akses internet ke area di sekitarnya.!break!
Setiap balon di Project Loon memiliki jangkauan radius 40 km. Menurut Project Leader Project Loon di Google X, Mike Cassidy, dibutuhkan ratusan balon Google untuk mencakup seluruh wilayah Indonesia.
Harus berizin
Di ketinggian 60.000 kaki, wahana terbang tersebut tidak membutuhkan kontrol dari pengendali lalu-lintas udara (Air Traffic Control/ATC), karena wilayah yang dihuninya di angkasa termasuk kategori "unregulated".
Namun demikian, menurut konsultan dan pengamat penerbangan asal Indonesia, Gerry Soejatman, balon-balon Google tersebut tetap membutuhkan izin melintas wilayah kedaulatan Indonesia.
"Jadi harus ada diplomatic dan security clearance, sertaflight approval, meskipun dia (balon Google) terbang di atas batas wilayah kendali ATC Indonesia," terang Gerry, Kamis (29/10/2015).
Batas wilayah kedaulatan udara Indonesia dan yang dipakai oleh Departemen Perhubungan sendiri menurut Gerry adalah hingga batas 100 kilometer.
Di samping itu, wahana terbang nirawak, termasuk di sini adalah balon, yang terbang di wilayah Indonesia saat ini menurut Gerry juga harus memiliki izin dari Dephub.