Hari Cappucino Sedunia: Menikmati Cappucino Ala Cafe

By , Selasa, 10 November 2015 | 10:30 WIB

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kopi sudah menjadi "teman hidup". Melewati hari tanpa menyeruput kopi rasanya seperti ada yang kurang.

Dalam perjalanannya, minuman kopi berkembang menjadi berbagai varian, salah satunya Cappucino. Cappucino juga cukup digemari di kalangan pecinta kopi di Indonesia.

Dalam rangka merayakan Hari Cappucino Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 November 2015,  Torabika Cappuccino sebagai pelopor inovasi Cappuccino dalam kemasan pertama di Indonesia, membagikan Torabika Cappuccino gratis kepada 1 juta orang di 12 kota besar Indonesia.

Puncak perayaan Hari Cappuccino Sedunia diselenggarakan di Bandung dengan menghadirkan Cappuccino ala café bagi 7000 orang pencinta kopi, bertempat di Café Torabika di Monumen Perjuangan.

“Melalui momentum Hari Cappuccino Sedunia, kami ingin menghadirkan pengalaman ngopi ala café bersama Torabika Cappuccino kepada siapa saja,” ujar Riza Rahman,” Marketing Manager Torabika.

Menurutnya, pengalaman menikmati Cappuccino ala Cafe tidak semata hanya karena rasanya saja, namun karena keistimewaan yang dimiliki Torabika Cappuccino yaitu foam susu yang lembut dan tebal ala cafe serta taburan coklat asli seperti di cafe.

!break!

Marcel Chandrawinata, Aktor dan Penikmat Cappuccino berpose dengan Komunitas Breakdance di depan Warung Kopi yang di renovasi Torabika. (Torabika Cappucino)

Tidak hanya itu, Torabika Cappuccino juga berkomitmen untuk membantu usaha kecil menengah serta berkontribusi dalam kemajuan generasi muda di Indonesia dengan menjadikan warung kopi sederhana di Bandung menjadi Ala café.

“Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan ruang yang memadai bagi anak-anak muda dalam berkarya. Kami  memahami bahwa tempat ngopi merupakan salah satu ruang publik yang berguna bagi anak-anak muda untuk berdiskusi serta mengasah kreativitas,” tambah Riza.

Dalam perayaan tersebut turut hadir Marcel Chandrawinata, aktor sekaligus penggemar cappuccino. Bagi Marcel, minum kopi sambil berdiskusi dengan teman bisa menghadirkan ide kreatif yang baru. Selain itu minum kopi yang enak pun tak perlu selalu di café yang mahal.

“Pengalaman nongkrong sambil ngopi salah satunya bisa didapatkan dari warung kopi sederhana yang menyajikan secangkir cappuccino nikmat,” tuturnya.

Selain dari kalangan aktor, hadir pula Sekjen Bandung Creative City Forum (BCCF), Dwinita Larasati. Dalam kesempatan tersebut, Ia mengatakan bahwa BCCF sangat mendukung inisiatif dari Torabika Cappuccino yang menjadikan warung kopi sederhana menjadi ruang memadai bagi anak muda untuk menyalurkan kreativitas mereka melalui kegiatan workshop ataupun diskusi.