Mengenal Sosok Lima Pahlawan Nasional Baru Indonesia

By , Selasa, 10 November 2015 | 14:31 WIB

Presiden Joko Widodo secara resmi menganugerahi  lima tokoh pejuang dengan gelar Pahlawan Nasional (5/11). Kelima tokoh itu adalah Bernard Wilhem Lapian,  Mas Isman, Moehammad Jasin, I Gusti Ngurah Made Agung, dan Ki Bagus Hadikusumo.  Kelimanya  dianggap berjasa dalam perjuangan di berbagai bidang untuk merebut dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

Penetapan dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/2015 yang ditandatangani pada tanggal 4 November 2015. Upacara penganugerahan gelar tersebut ditandai dengan pemberian plakat sebagai penghargaan simbolik oleh Presiden Jokowi kepada ahli waris atau perwakilan dari penerima gelar.

Landasan pemberian gelar itu sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang menyebutkan bahwa gelar berupa Pahlawan Nasional dan pemberian gelar dapat disertai dengan pemberian tanda jasa dan/atau tanda kehormatan.

“Hingga saat ini sudah 168 orang yang ditetapkan sebagai pahlawan Nasional,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dilansir dari laman web Sekretariat Kabinet.

Sebagian dari kita mungkin kurang mengenal mereka, siapakah mereka sebenarnya?!break!

Bernard Wilhem Lapian

Bernard Wilhem Lapian  (lahir di Kawangkoan30 Juni 1892) adalah seorang pejuang nasionalis berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Perjuangannya dilakukan dalam pelbagai bidang dan dalam rentang waktu sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda, pendudukan Jepang, sampai pada zaman kemerdekaan Indonesia.

Semasa bekerja di Batavia, Lapian menulis di surat kabar Pangkal Kemadjoean yang memperlihatkan sikap nasionalisme untuk membebaskan warga Indonesia dari kolonialisme. Pada 1930 hingga 1934, Lapian menjadi anggota Dewan Minahasa dan memperjuangkan pembangunan fasilitas publik, infrastruktur, rumah sakit, dan lainnya bagi kepentingan rakyat.

Baca Juga Kisah Perjuangan Martha Christina Tiahahu, Srikandi dari Tanah Maluku

Saat pendudukan Jepang, Lapian pernah menjadi Gunco (Kepala Distrik) dan pada 1945 menjadi Wali Kota Manado. Karena menolak mengembalikan kekuasaan pemerintah kepada Nederlandsch Indië Civil Administration (NICA), ia pernah dijebloskan ke dalam penjara di Teling, Manado. Pada 1947 dipindahkan ke penjara Cipinang, Jakarta dan pada 1948 dipindahkan lagi ke penjara Sukamiskin, Bandung, sebelum akhirnya dibebaskan pada 20 Desember 1949.

Saat menjadi Gubernur Sulawesi di Makassar, Lapian bertugas menyelesaikan masalah perlawanan pemberontak Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan secara damai. Lapian wafat di Jakarta5 April 1977 pada umur 84 tahun.!break!

Mas Isman

Mayor Jenderal TNI (Purn) Mas Isman (lahir di Bondowoso, 1 Januari 1924) adalah seorang pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Jawa Timur.