Wisata "Liar" Alternatif Rinjani

By , Minggu, 15 November 2015 | 16:00 WIB

Sapi-sapi akan berkumpul untuk merasakan garam tersebut. Mengumpulkan sapi ini memiliki sensasi tersendiri. Tak perlu takut, sang gembala akan memastikan sapi-sapi mereka aman. 

Dari sapi, beralih ke babi hutan. Di musim kawinnya, menonton babi hutan kawin bisa jadi hal menarik. Satu betina biasanya akan diperebutkan oleh lima sampai tujuh babi jantan. Yang paling kuat akan berbaris di paling depan. 

Setelah itu saat akan kawin, jantan kedua akan menghalangi dan menyerang. Terus seperti ini hingga ada satu pemenang. Hal unik adalah babi paling lemah yang berada paling belakang terkadang tak memiliki saingan dan berhasil kawin saat babi lain beradu. 

Sore hari lanjut melihat burung (bird watching). Lombok memiliki burung nuri kecil yang disebut Pering. Burung-burung ini dapat "dinikmati" antara bulan Januari-Maret. Masih soal unggas ada juga atraksi memanggil ayam. 

Ada dua jenis ayam hutan di Bukit Kanji, Galus-galus yang berwarna merah dan ayam hijau. Armasih sendiri mampu memanggil dua jenis ayam ini, rusa, dan sapi. Ia masih termasuk dalam generasi masyarakat Rinjani dengan keterampilan berburu. 

"Sekarang sudah dilarang karena takut punah, sayang belum semua sadar," ujar Armasih. 

Paket "Wild Flower Walk" baru ditawarkan Armasih seorang. Ia sendiri sedang melatih beberapa orang untuk jadi pemandu terampil untuk Kanji. Jika ingin mencobanya dapat datang ke Rinjani Family Homestay. Harga paket tergantung durasi, jumlah tinggal, dan logistik.