Kisah Pembuatan Tiang Totem di Amerika Utara, Sempat Dianggap Berhala

By Sysilia Tanhati, Jumat, 3 Desember 2021 | 11:00 WIB
Dianggap sebagai objek suci bagi suku, klan, atau keluarga, totem pernah dikira sebagai berhala oleh misionaris Kristen. (Daniel Redford)

Nationalgeographic.co.id—Saat menonton film dokumenter atau membaca tentang suku Indian di Amerika Utara, apakah Anda melihat gambar sebuah tiang yang diukir? Bukan tiang bisa, tiang totem menjadi kebanggaan setiap keluarga dan klan suku tersebut.

Tiang totem adalah sejenis struktur monumental yang diukir dari batang pohon besar, terutama cedar merah barat. Monumen ini ditemukan di Amerika Utara, khususnya di sepanjang pantai barat laut. Tiang totem secara tradisional dibuat oleh sejumlah kelompok penduduk asli Amerika.

Meski tiang totem tertua yang diketahui berasal dari abad ke-19, diperkirakan tradisi ini sudah ada jauh sebelum itu. Bukan tiang biasa, totem kaya akan simbolisme dan digunakan untuk berbagai tujuan.

Pengukiran tiang totem adalah praktik yang dilakukan oleh kelompok penduduk asli Amerika tertentu, termasuk suku Haida, Chinook, dan Tlingit. Totem dikembangkan dari ukiran rumit interior tiang pintu, peti mati, dan penanda memorial.

Selama abad ke-18, pengelana Eropa di sepanjang pantai barat laut Amerika Utara mencatat soal keberadaan tiang totem selama perjalanan, meskipun jumlahnya sedikit. Sayangnya tidak ada tiang totem yang diketahui berasal dari sebelum tahun 1800-an. Iklim di wilayah tersebut tidak kondusif untuk keawetan artefak kayu dan memperburuk proses pelapukannya.

Salah satu perkembangan penting dalam sejarah produksi tiang totem adalah pengenalan alat-alat logam. Sebelum ini, tiang totem berukuran jauh lebih kecil, kira-kira setara dengan tinggi tongkat untuk alat bantu berjalan. Ukuran ini masuk akal karena seniman tiang totem awal membuat tiang dengan tangan. Mereka menggunakan alat bantu seperti batu tajam, kerang laut, tulang atau gigi berang-berang.

Penggunaan alat-alat logam memungkinkan mereka membuat monumen yang jauh lebih besar dengan lebih mudah. Tidak jelas apakah kelompok penduduk asli Amerika ini pertama kali memperoleh peralatan logam dari pemukim Eropa. Atau apakah mereka telah menemukan alat tersebut sebelumnya dari bangkai kapal Eropa. Bagaimanapun, kontak dengan orang Eropa memungkinkan penduduk asli Amerika mendapatkan peralatan logam dengan lebih mudah.

Halaman berikutnya...

Selain itu, perdagangan bulu hewan membawa kekayaan besar bagi suku-suku asli Amerika di daerah tersebut. Salah satu cara di mana kekayaan ini dihabiskan dan didistribusikan adalah melalui pesta pemberian hadiah yang dikenal sebagai potlatch. Perayaan ini sering dikaitkan dengan pembangunan tiang totem.

Tiang-tiang tersebut didirikan untuk melambangkan kekayaan dan status sosial seorang pemimpin, serta pentingnya keluarga dan klannya. Sehingga penggunaan alat-alat logam dan peningkatan kekayaan suku-suku asli Amerika di pantai menghasilkan lebih banyak tiang totem. Tiang ini juga berukuran lebih besar, sangat berbeda dari apa yang diamati oleh para pelancong Eropa selama tahun 1700-an.

Sementara potlatch dikatakan sebagai alasan asli tiang totem didirikan, monumen ini juga diukir untuk berbagai tujuan lain. Misalnya, beberapa tiang totem dibuat untuk memperingati kehidupan orang penting, sementara yang lain berfungsi sebagai penanda kuburan. Selain itu juga menceritakan kisah nyata atau mitos dari keluarga dan klan.

Baca Juga: Kisah Nyata Kehidupan Pocahontas yang Tak Diungkap Film Animasi Disney

Tiang totem terkadang dibuat untuk menyambut atau menakuti orang asing. Jenis tiang totem lain yang menarik adalah 'tiang malu'. Ini didirikan untuk mempermalukan seseorang atau kelompok di depan umum karena hutang yang belum dibayar. Bukan hanya itu, pertengkaran serta tindakan tidak menyenangkan lainnya pun menjadi alasan tiang totem dibuat. Di sisi lain, tiang totem juga dibuat untuk merayakan acara yang lebih membahagiakan seperti pernikahan.

Bagi misionaris Kristen awal di daerah itu, tiang totem dianggap sebagai objek pemujaan. Namun ini tidak benar karena tiang totem tidak pernah disembah oleh para pembuatnya.

Secara umum, tiang totem tradisional menggunakan motif desain yang sama dengan simbol hewan dan roh. Beberapa hewan yang biasa terlihat di tiang totem termasuk gagak, serigala, katak, elang, dan paus pembunuh. Hewan-hewan ini mewakili sifat-sifat tertentu, misalnya:

Dalam hal warna, pigmen alami digunakan. Seniman secara tradisional memiliki pilihan warna yang terbatas, termasuk hitam, merah, putih, dan hijau. Warna-warna ini juga melambangkan simbol tertentu, seperti:

Pilihan warna yang digunakan untuk menghias tiang totem tergantung pada masing-masing suku. Jadi warnanya, seperti binatang di kutub, mungkin juga memiliki arti yang berbeda dan lebih pribadi.

Setiap tiang totem memiliki cerita di balik alasan pembuatannya, di mana ini menjadi kebanggaan setiap suku, klan, dan keluarga yang diwakilinya.

Baca Juga: Monumen Colombus, Kenangan Untuk Sang Penjelajah yang Kesasar