AIDS, Pembunuh No 1 Remaja Afrika

By , Selasa, 1 Desember 2015 | 14:00 WIB

Sebagai anak di Kamerun, Mani Djelassem tidak pernah tahu mengapa dia terus-menerus jatuh sakit. Kemudian, tak lama setelah ibunya meninggal, ayahnya mengatakan kepadanya bahwa dia lahir dengan HIV.

 "Saya sangat sedih ketika mendengarnya," katanya. "Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya mengunci diri di dalam rumah."

 Ketika ia memberanikan diri di luar, orang-orang mengatakan hal-hal buruk kepadanya. 

Sekarang di usianya yang menginjak 17 tahun, Mani mengatakan dia tidak lagi malu, dan dalam statistik baru tingkat remaja dengan AIDS yang mengkhawatirkan di  Afrika, dia merasa dia harus berbicara.

Sebuah laporan baru dari badan-badan PBB menemukan bahwa saat ini, AIDS menjadi penyebab utama kematian bagi remaja Afrika. Statistik tersebut menunjukkan peningkatan tiga kali lipat dari kematian HIV remaja di seluruh dunia sejak tahun 2000.

 Remaja positif HIV

Laporan itu mengatakan bahwa setengah dari remaja positif HIV di dunia berusia antara 15 dan 19 tinggal di Afrika Selatan, Nigeria, Kenya, Mozambik, Tanzania dan India. Hanya 1 banding 3 dari 2,6 juta anak di bawah usia 15 yang terjangkit HIV yang berada dalam pengobatan.

 PBB menyajikan data ini sebagai bagian dari pembaruan statistik global mereka tentang AIDS di kalangan anak-anak. Studi ini juga menemukan bahwa secara global, kurang dari setengah jumlah bayi diuji untuk HIV.!break!

 Dr Pierre Somse, wakil direktur regional tim dukungan regional UNAIDS untuk Afrika Timur dan Selatan, mengatakan bahwa data ini menunjukkan  kemunduran besar dalam memerangi virus.

"Wajah kegagalan kita adalah anak-anak dan remaja," kata Somse.

Laporan ini juga menemukan beberapa berita menggembirakan, seperti penurunan 41 persen infeksi baru di Afrika sejak tahun 2000 dan penurunan kematian terkait AIDS sebanyak 34 persen dalam 15 tahun terakhir. Mereka juga melaporkan keberhasilan global dalam mencegah penularan virus dari ibu ke anak.

Aspek sosial penyakit

Somse memuji kemajuan ilmiah dalam mengobati virus, tapi dia mengatakan aspek sosial epidemi belum diberikan perhatian yang cukup. Hanya tersisa 15 tahun lagi untuk mencapai tujuan memberantas AIDS pada tahun 2030. Sudah waktunya bagi masyarakat untuk memainkan peran yang lebih besar dalam perjuangan memberantas AIDS.