Apakah Benar Wanita Bisa Hamil Tanpa Dibuahi oleh Laki-laki?

By Agnes Angelros Nevio, Minggu, 5 Desember 2021 | 08:00 WIB
wanita bisa hamil saat masih pearawn? (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id - Prokreasi adalah inti dari keberadaan kita. Umumnya, ketika kita berbicara tentang prokreasi, pertama-tama kita berpikir tentang reproduksi seksual. Ini jelas, karena ini adalah bentuk reproduksi yang paling umum pada hewan dan tumbuhan. Di sisi lain, ada reproduksi aseksual, seperti pada bakteri. Mereka menjalani pembelahan untuk membentuk sel anak melalui pembelahan biner.

Namun, ada metode lain untuk reproduksi seksual dan aseksual—"Kelahiran Perawan". Catatan pertama dan satu-satunya tentang "kelahiran perawan" pada manusia yang ditemukan dalam literatur adalah kelahiran Yesus Kristus. Konsep kelahiran perawan mungkin terdengar seperti cerita mitos dari cerita rakyat kuno, tetapi ini terbukti pada beberapa hewan. Selama bertahun-tahun, contoh sporadis kelahiran perawan telah diamati pada hewan.

Apa Itu Kelahiran Perawan

Kelahiran perawan adalah istilah awam untuk partenogenesis. Ini adalah proses di mana seorang wanita dapat mengembangkan embrio tanpa bantuan sperma. Beberapa spesies serangga, tumbuhan, burung, dan ikan dapat berkembang biak melalui partenogenesis. Individu yang dihasilkan dari perkembangan telur yang tidak dibuahi dikenal sebagai partenogenon atau partenogen.

Partenogenesis adalah bentuk berbeda dari reproduksi aseksual. Dalam reproduksi aseksual, pembelahan sel-sel non-seks (atau dalam bahasa ilmiah, mitosis sel somatik) dari induk menghasilkan individu baru. Di sisi lain, partenogenesis membutuhkan pembentukan sel telur. Di satu sisi, itu adalah bentuk reproduksi seksual yang tidak lengkap.

Hermafroditisme terkadang dapat dikacaukan dengan partenogenesis. Hermafrodit adalah organisme yang memiliki alat kelamin jantan dan betina. Beberapa hermafrodit mampu melakukan pembuahan sendiri. Namun, bertentangan dengan partenogenesis, pembuahan sendiri terjadi karena peleburan gamet jantan dan betina.

Baca Juga: Jarang Terjadi, Hiu di Italia Melahirkan Tanpa Dibuahi Pejantan

Bagaimana Cara Kerjanya?

Kembali ke dasar reproduksi, ada dua bahan utama yang diperlukan untuk menghasilkan keturunan melalui reproduksi seksual: sperma dan sebuah sel telur. Kedua sel ini adalah haploid, yang berarti bahwa setiap sel mengandung setengah dari informasi genetik yang diperlukan untuk membuat individu baru.

Ovarium menghasilkan sel telur melalui suatu bentuk meiosis yang disebut oogenesis untuk membentuk empat sel anak. Salah satunya adalah sel telur haploid (ovum) yang matang. Tiga sel yang lebih kecil yang tersisa adalah badan kutub. Sperma membuahi sel telur untuk membentuk embrio. Namun, dalam kasus partenogenesis, tubuh menemukan cara baru untuk menggantikan gen yang disediakan oleh sperma.

Jalur Partenogenesis

Ada dua cara partenogenesis dapat terjadi: Partenogenesis Apomictic dan Automictic.