Kisah Nyata Cangkok Testis Kambing ke Manusia, Berakhir Mengenaskan

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 5 Desember 2021 | 14:05 WIB
Dokter yang menjadi sangat kaya dengan menanamkan testis kambing ke dalam skrotum manusia. (IFLScience/archive.org)

Nationalgeographic.co.id - Ada banyak cerita gila tentang implan atau operasi transplantasi organ, tetapi mungkin yang paling aneh adalah apa yang dilakukan orang ini. Bagaimana tidak? Dia mentransplantasikan testis kambing ke dalam skrotum manusia.

Skrotum adalah bagian dari organ reproduksi pria. Bentuknya berupa kantong kulit yang menggantung di bagian bawah penis dan berfungsi sebagai pembungkus testis atau buah zakar.

Lantas siapa yang melakukan hal tersebut? Ya, John R. Brinkley adalah orang yang melakukan ini. Brinkley lahir pada tahun 1885 di Carolina Utara, dan ayahnya bertugas sebagai petugas medis selama perang.

Sejak kecil, dia selalu ingin menjadi dokter, seorang yang dihormati. Brinkley bekerja keras dan memilih kursus di Chicago. Tiga tahun kemudian setelah studinya, ia kembali ke Carolina Utara. Dia membeli sendiri diploma di Kansas City Eclectic Medical University.

Pada tahun 1918, ia mendirikan kantor di Kota Milford, Selandia Baru, dan memperoleh penghasilan sederhana sebagai dokter di kota setempat. Sementara istri keduanya menjalankan toko obat. Di sinilah kontroversi dimulai.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Ginjal Babi Sukses Ditransplantasikan ke Manusia

Seperti dilansir IFL Science, saat itu seorang lelaki tua datang dan bertanya kepada istri Brinkley apakah dia bisa berbicara dengan John secara pribadi. Setelah beberapa kali mengobrol, diketahui pria tersebut mengalami disfungsi ereksi.

Menurut biografinya, pria itu terus bersikeras agar Brinkley memasukkan testis kambing ke dalam skrotumnya. Brinkley mau tidak mau menyetujui prosedur itu, tetapi dia juga memperingatkannya tentang risikonya.

Orang tua yang berprofesi sebagai petani itu kemudian memberikan seekor kambing. Di tengah malam, Brinkley memotong skrotumnya dan memasukkan testis kambing ke dalam skrotum pria itu.

Setelah operasi, Brinkley bersumpah kepada pria itu untuk merahasiakannya. Namun, pria itu memberi tahu semua orang yang dia tahu tentang bagaimana perawatan itu membuatnya kembali bisa ereksi. Namun hal yang mengejutkan terjadi, semua orang meminta perlakuan serupa.

Hal yang mengerikan kemudian terjadi. Beberapa pria mulai mengeluhkan bau tak sedap yang disebabkan oleh organ baru di tubuh mereka. Brinkley mengira dia menggunakan jenis kambing yang salah, jadi Brinkley terlihat mengembangkan metode ekstremnya dan mengeklaim itu akan lebih baik.

Baca Juga: Efek Transplantasi Tinja pada Pasien COVID-19 Akan Diuji Klinis

Brinkley, yang awalnya mengaku ragu, kemudian bekerja sama dengan tim pemasaran dan hubungan masyarakat. Semua itu dilakukan karena Brinkley gagal memublikasikan karyanya di jurnal.

Brinkley bahkan tidak bisa mendapatkan lisensi untuk menyiarkan apa yang ingin dia siarkan di Amerika Serikat, dia akhirnya mendirikan stasiun di Meksiko dan menyiarkan ke Amerika Serikat dari sana.

Sementara itu, Journal of American Medical Association mencemooh Brinkley sebagai orang yang penuh omong kosong. Di satu sisi, Brinkley mulai menjangkau audiens yang jauh lebih besar untuk berbagai perawatan dan operasi testis. Dengan uang yang diperolehnya, ia berhasil memperluas rumah sakit di Milford. Rumah sakit memiliki peternakan sendiri, untuk kambing.

Brinkley menjadi sangat populer di masyarakat setempat. Dia menggunakan sebagian uangnya untuk membantu masyarakat dengan menyediakan layanan listrik dan pipa ledeng yang layak ke kota Milford.

Namun tak bisa selalu di atas angin, Brinkley justru terjatuh karena metode penanaman buah zakar kambing ke dalam skrotum manusia. Sebagian besar pasien meninggal karena operasi.

Meskipun Brinkley mengeklaim bahwa ia mengambil testis kambing dan memasukkannya (dengan menghubungkan saraf dan pembuluh darah ke inang manusia), ternyata ia hanya memasukkannya ke dalam skrotum dan menjahit kembali skrotum.

Akibatnya, Brinkley mendapat banyak tuntutan hukum terkait kematian pasiennya dan akhirnya bangkrut. Hingga pada akhirnya, Brinkley meninggal dunia, tanpa uang sepeser pun, sambil menunggu persidangan yang belum terlaksana.