Museum Natal Bangkitkan Kenangan Natal Masa Lalu

By , Minggu, 27 Desember 2015 | 07:00 WIB

National Christmas Center adalah sebuah museum yang memamerkan ribuan barang nostalgia yang mencerminkan semangat Natal. Misalnya, satu ruangan di museum itu menampilkan berbagai mainan indah dari masa ke masa. Lindsay Hallman mengunjungi museum itu bersama anak-anaknya.

“Saya senang melihat berbagai mainan yang berbeda. Ini jelas membawa saya kembali ke masa ketika saya masih kanak-kanak, yakni kegembiraan Natal,” ujarnya.

Mainan tua itu merupakan barang baru bagi anak Lindsay bernama Brody Bohannon, yang juga sangat gembira dan antusias. “Ada banyak sekali lampu Natal dan banyak jenis pohon Natal juga dipasang di sini,” kata Bohannon.

Lima ratus boneka Sinterklas dipajang tersebar di seluruh museum itu, dan juga pameran Natal di seluruh dunia.

Sekitar tiga perempat koleksi benda-benda di museum itu disumbangkan oleh Jim Morrison yang mulai mengumpulkan semua benda Natal sejak masa kanak-kanaknya.

Misalnya, di antara benda-benda itu adalah sebuah kereta api mini, seperti diterangkan oleh Jim Morrison, yang kini menjabat sebagai kurator museum itu. “Ada kereta api kecil yang diberikan oleh bibi saya ketika saya berusia tiga tahun,“ ujar Morrison.

Kini berusia 70-an, Jim Morison menyumbangkan koleksi berharga tersebut untuk dipamerkan di museum itu karena menurutnya dia ingin berbagai kecintaannya pada Natal dengan orang lain.

“Natal mengalami perubahan di Amerika. Saya lebih menyukai cara lama ketika saya masih kecil. Jadi kami membangun ini melalui imajinasi anak. Semua hal-hal khusus seperti menyanyikan lagu-lagu Natal dari rumah ke rumah, dan pohon Natal merupakan kenangan dari generasi ke generasi,” kata Jim.

!break!

Para pengunjung museum itu terutama terkesan oleh miniatur toko serba ada Woolworth, sebuah rantai ritel pertama di Amerika yang menjual barang-barang buatan pabrik dengan harga murah. Selama lebih dari satu abad, mulai beroperasi pada akhir tahun 1800-an, Woolworth adalah tempat untuk membeli hadiah berupa mainan dan barang-barang dekorasi Natal.

Judy Smith, seorang pengunjung, mengungkapkan kenangannya mengenai toserba itu, “Saya ingat pergi ke sana bersama Ibu ketika kami masih kanak-kanak dan membeli berbagai mainan dan boneka.”

Kaum muda dan mereka yang merasa muda di hati dapat berjalan seakan-akan menyusuri Tudor Towne, sebuah desa imajiner berdasarkan sebuah buku tentang desa tua di Inggris, di mana hewan pun seakan ikut merasakan semangat Natal.