Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) AQUA Grup, meluncurkan Laporan Keberlanjutan (Sustainibility Report) yang bertajuk “Komitmen untuk Indonesia”, Senin (21/12). Laporan Keberlanjutan ini merupakan salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas AQUA Grup terhadap pemangku kepentingan dan publik secara luas.
Selain Laporan Keberlanjutan, AQUA Grup juga memperkenalkan logo dan microsite Aqua Lestari yang baru kepada media dan pemangku kepentingan.Peluncuran laporan ini dilakukan dengan menggelar kegiatan kunjungan media dan pemangku kepentingan ke Pabrik AQUA di Sukabumi dengan tema kegiatan “The Journey”.
Laporan Keberlanjutan ini merupakan edisi ketiga, sejak pertama dibuat tahun 2010. Laporan ini memaparkan capaian visi, strategi dan kinerja keberlanjutan AQUA Grup dua tahun terakhir, 2013-2014. Isi laporan menggambarkan prioritas dan topik utama jangka pendek dan menengah manajemen AQUA Grup terkait keberlanjutan.
“Kami berkomitmen untuk menjalankan bisnis dan operasional perusahaan secara berkelanjutan dengan komitmen ganda, dimana kemajuan bisnis harus sejalan dengan kemajuan sosial dan lingkungan,” ujar Pimpinan AQUA Grup, Parmaningsih Hadinegoro dalam sambutannya di pembukaan acara The Journey, Senin (21/12).
Komitmen AQUA terhadap kemajuan sosial dan lingkungan teraktualisasi dalam Program Aqua Lestari. Aqua Lestari direalisasikan dengan melaksanakan berbagai inisiatif sosial dan lingkungan yang mencakup wilayah sub-Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terintegrasi dari wilayah hulu, tengah dan hilir di lokasi AQUA Grup beroperasi.
Empat Pilar Aqua Lestari
“Ada empat pilar penting dalam program Aqua Lestari,” kata Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director AQUA Grup, Senin (21/12). “Keempatnya yaitu: Pelestarian Air dan Lingkungan, Praktik Perusahaan Ramah Lingkungan, Pengelolaan Distribusi Produk, serta Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat,” paparnya.
Pelestarian Air dan Lingkungan merupakan upaya perusahaan terhadap manajemen sumber daya air yang berkelanjutan, baik untuk operasional bisnis maupun sosial lingkungan. Hingga tahun 2014, AQUA Grup telah menanam lebih dari dua juta pohon dari berbagai jenis, membangun 528 sumur resapan dan 23.102 biopori. AQUA Grup juga mengoptimalkan tata guna area lahan terbuka hijau di sejumlah pabriknya.
“Kami juga berusaha meminimalkan pencemaran air dengan mengajak dan mengedukasi petani sekitar untuk bertani secara organik,” kata Parmaningsih.!break!
Untuk penanganan air yang dibuang dalam proses produksi, AQUA grup mendaur ulang sebagian kecil air buangan dan memanfatkannya untuk pencucian kemasan (galon), sisanya dengan kualitas yang baik dialirkan ke badan air. Pada tahun 2013, total air buangan sebesar 2.248.852.473 liter, dan mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi sebesar 1.599.717.723 liter.
AQUA Grup juga berusaha meminimalkan dampak produksi dengan menjalankan praktik perusahaan ramah lingkungan dan pengelolaan distribusi produk. Selain menekan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan saat proses produksi, AQUA juga mengambil langkah progresif untuk mengurangi jejak karbon. Produk AMDK AQUA Grup diangkut menggunakan moda kereta api dari Sukabumi ke Jakarta. Dengan angkutan kereta api, setiap hari 10.752 galon AQUA dikirimkan ke Jakarta dan kembali galon kosong pada pagi harinya. Jumlah ini setaradengan pengangkutan oleh 12 truk trailer. Dengan strategi ini, dalam waktu sekitar 6 bulan, 68 ton karbondioksida dapat dikurangi.
“Kami juga berkomitmen mengurangi penggunaan plastik untuk kemasan produk, seperti tidak lagi menggunakan segel plastik dan memanfaatkan ulang galon, juga menggunakan bahan daur ulang untuk kardus kemasan,” papar Karyanto.
Terkait pengelolaan sampah, pada 2009 AQUA mengadakan Program Pemberdayaan Pemulung (Pemulung Empowerment Program). Melalui program ini, AQUA Grup memberdayakan para pemulung, memperbaiki kesejahteraan mereka, sekaligus mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan sampah kemasan. Pada 2013-2014 pemulung yang bermitra dan telah bergabung dalam program ini mampu mengumpulkan kemasan hingga 45 ton per bulan.