Sebanyak 4 Miliar Penduduk Dunia Mengalami Kekurangan Air Bersih

By , Selasa, 16 Februari 2016 | 09:00 WIB

Empat miliar orang di planet ini tidak memiliki cukup air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Angka ini merupakan jumlah yang lebih besar daripada jumlah sebelumnya, menurut sebuah penelitian baru.

Kelangkaan air ini didorong oleh pertumbuhan penduduk, kebiasaan konsumsi dan permintaan dari pertanian.

Dampaknya jelas, kata Arjen Hoekstra, seorang profesor manajemen air dari University of Twente di Belanda dan salah satu penulis dalam penelitian baru dalam jurnal Science Advances.

"Tingkat tanah menurun dan danau-danau mengering," kata Hoekstra. "Air di sungai yang mengalir lebih sedikit. Hal ini mengancam ekosistem dan keanekaragaman hayati , dan merugikan masyarakat hilir yang tidak akan dialiri oleh air."

baca juga : Konsumsi Bijak untuk Lingkungan Lestari

Tidak seperti penelitian yang lain, penelitian ini membandingkan konsumsi air yang tersedia dalam satu bulan daripada dalam satu tahun di seluruh dunia. Para peneliti memasukkan data dalam iklim, penggunaan lahan, tanah, pertumbuhan tanaman, irigrasi, kepadatan penduduk dan industri.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menemukan bahwa situasi tersebut mempengaruhi lebih dari 1,7 hingga 3 miliar orang dari jumlah yang diperkirakan sebelumnya.

China dan India diperkirakan sebagai negara yang menempati setengah dari empat miliar laporan yang mengalami kelangkaan air dalam penelitian ini.

Hoekstra mengatakan, masalah semacam ini meluas dengan kelangkaan air yang terjadi juga di Meksiko, Afrika Utara, Afrika Selatan, Timur Tengah dan Amerika Barat.

"Pemerintah perlu menetapkan batas penggunaan air setiap bulannya sehingga mereka tidak diperbolehkan menggunakan air lebih dari batas air yang tersedia, dan orang-orang harus lebih menyadari berapa banyak air yang digunakan untuk segala sesuatu yang mereka butuhkan," kata Hoekstra.

Kesadaran konsumen juga dapat membantu,tambahnya. "Konsumen dapat membuat pilihan berdasarkan jumlah dari air yang digunakan untuk membuat produk mereka. Dan jika mereka mengkonsumsi lebih sedikit dagingm hal tersebut akan benar-benar menghemat air."

baca juga : Hal-Hal Mengejutkan yang Tidak Pernah Anda Ketahui Tentang Kucing Anda

Hoekstra mengatakan bahwa kuncinya adalah dengan menggunakan air dengan bijak."The World Economic Forum menamai kelangkaan air terjadi bersamaan dengan perubahan iklim, yang seharusnya sudah diperhatikan sebagai kepeduliaan terhadap lingkungan ini. Hal ini juga dapat menyebabkan risiko terbesar dalam ekonomi global,"katanya.