8 Hal Gila yang Dilakukan Cinta Pada Otak Anda

By , Kamis, 18 Februari 2016 | 13:00 WIB

Cinta bisa membuat Anda merasa gembira, bodoh, senang, terobsesi, terganggu, bersemangat, bahkan lelah. Ketika Anda jatuh cinta dengan seseorang, terjadi perubahan pada otak dan tubuh anda yang menghasilkan semua gairah dan euforia—dan tentu saja beberapa efek yang agak kurang diinginkan. Simak delapan hal gila yang dilakukan cinta pada otak Anda.

1. Jatuh cinta menyebabkan aliran hormon besar-besaran

Ketika jatuh cinta untuk pertama kalinya, Anda akan mengalami aliran hormon-hormon ke otak—termasuk oksitosin, si “hormon cinta”, dopamin si “hormon kebahagiaan” dan hormon seks seperti estrogen dan testosteron. Hormon-hormon lain, seperti adrenalin, membuat jantung berdebar lebih kencang. Munculnya hormon memainkan peran utama dalam perasaan kegembiraan yang intens dengan disertai kegugupan, ketertarikan dan euforia.

2. Cinta bisa menjadi candu

Rasanya kita semua tahu bahwa jatuh cinta dapat menyebabkan kecanduan, pikiran obsesif dan keinginan untuk menghabiskan setiap saat dengan pasangan. Terdengar seperti kecanduan? Itu memang benar. Saat ini, penelitian tentang ilmu saraf telah menunjukkan bahwa cinta secara harfiah seperti obat. Jatuh cinta mengaktifkan sistem yang sama di otak seperti kecanduan kokain.

“Cinta nan romantis adalah obsesi, ia menguasai Anda,” kata Helen Fisher, seorang antropolog dan penulis Why We Love. “Anda tidak bisa berhenti memikirkan manusia lain… cinta romantis adalah salah satu zat yang paling adiktif di Bumi.”

3. Cinta mengaktifkan sistem opioid

Cinta yang romantis dan ketertarikan dapat mengaktifkan bagian otak yang terlibat dalam “menyukai” sesuatu. Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa sistem ini mungkin telah berevolusi untuk membantu kita memilih pasangan terbaik dengan menimbulkan perasaan berharga ketika kita melihat potensi pasangan.!break!

4. Cinta membuat serotonin Anda menukik tajam

Para peneliti telah mengasosiasikan cinta romantis dengan tingkat serotonin rendah, yang mana merupakan ciri utama dari gangguan obsesif kompulsif. Ini dapat memainkan peran dalam menjelaskan  beberapa kasus pengalaman orang yang jatuh cinta mengapa fokus pikiran hanya tertuju pada objek yang menarik perhatian.

Cinta bisa merasuk ke otak Anda dan tinggal di sana seumur hidup. (Morgan Sessions/Unsplash.com)

5. Cinta bisa menyihir fokus Anda

Siapa pun yang pernah jatuh cinta tahu bahwa kehilangan fokus karena jatuh cinta bisa cukup mengganggu, dan sekarang kita tahu mengapa itu terjadi. Para ahli saraf telah menghubungkan gairah cinta dengan perubahan intens dalam emosi dan perhatian, serta mengurangi kontrol kognitif. Itu berarti bahwa Anda menjadi kurang bisa mengontrol perhatian.

6. Cinta memperkuat empati dan kemampuan memproses emosi