Selama beberapa tahun, bedak talek sudah berada di lemari kamar mandi pada hampir seluruh keluarga di dunia.
Tetapi beberapa bulan silam, juri Amerika Serikat memerintahkan Johnson & Johnson untuk membayar sebesar USD72 juta (sekitar 52 triliun) kepada keluarga, yang seorang wanita dari keluarga tersebut meninggal karena kanker ovarium, yang dihubungkan dengan penggunaannya produk bedak talek dari perusahaan tersebut.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa sebanyak 1.000 kasus lainnya yang berkaitan dengan bedak talek dengan kanker sudah memenuhi pengadilan Missouri dan 200 laporan lainnya di New Jersey.
Menurut penelitian Kanker di Inggris, sebelum tahun 1970-an bedak talek sudah sering terkontaminasi dengan serat asbes yang diketahui dapat menyebabkan kanker.
baca juga : Pola Makan Penangkal Kanker
Bagaimanapun, bedak talek saat ini sering kali mengandung sebuah senyawa mineral yang disebut talcum. Beberapa ilmuwan sudah menyarankan bahwa partikel talcum dapat berjalan menuju ovarium, mengiritasi dan menyebabkan peradangan, yang kemungkinan berubah dan meningkatkan risiko seseorang terserang kanker ovarium.
Beberapa penelitian yang sudah meneliti hal serupa memiliki hasil yang beragam.
Menurut sebuah badan amal kanker ovarium , Ovacome, pada tahun 2013 hasil dari penelitian yang melibatkan sekitar 12000 wanita yang menggunakan bedak talek memiliki peningkatan risiko kanker ovarium sekitar tiga kali daripada mereka yang tidak menggunakannya.
Walaupun hal ini terdengan seperti peringatan, dalam konteks kanker ovarium, Ovacome mengatakan bahwa merokok dan meminum minuman keras dapat meningkatkan risiko sebanyak 30 kali.
Namun situs Cancer Research UK menjelaskan bahwa studi sementara yang melihat peningkatan risiko kanker ovarium yang menggunakan bedak pada kelamin mereka terbukti sepenuhnya belum jelas, jadi stus tersebut belum bisa memastikan apakah bedak tersebut dapat menyebabkan kanker ovarium.
baca juga : Apakah Wi-Fi Sebabkan Kanker?
Berbicara kepada The Huffington Post UK, penasehat medis dari Ovavome Sean Kehoe menambahkan, "hewan yang telah diuji untuk melihat apakah bedak dapat menyebabkan kanker pada perempuan memberikan hasil yang negatif, walaupun bedak tersebut menyebabkan peradangan pada jaringannya."
Para ilmuwan dari University of Melbourne menganalisis data lebih dari 78000 wanita sehat termasuk dengan rincian tentang seberapa sering mereka menggunakan produk yang berbahan dasar bedak.