Nationalgeographic.co.id—Teka-teki seputar Bigfoot semakin dalam setelah tim peneliti yang tampil di serial "The Proof Is Out There" dari History Channel, memutuskan untuk memindai salah satu bidikan paling terkenal dari makhluk mitos itu.
Bigfoot, Sasquatch, atau Yeti, adalah beberapa nama yang diberikan untuk spesies makhluk mirip kera raksasa. Banyak orang yang memercayai bahwa mereka berkeliaran di hutan belantara.
Menurut cerita rakyat dan mitos yang populer, Bigfoot mendiami hutan Amerika Utara dan telah terlihat di beberapa negara bagian Amerika Serikat dan Kanada, setidaknya sejak tahun 1800-an.
"Bigfoot sering digambarkan berotot, tertutup bulu, dan tingginya antara enam dan sembilan kaki," tulis Sebastian Kettley. Ia menulis kepada Express dalam artikelnya yang berjudul Bigfoot mystery deepens as famous 1967 video of Sasquatch scanned with revolutionary tech, dipublikasikan pada 7 Desember 2021.
Beberapa laporan saksi mengklaim makhluk itu memiliki wajah datar seperti manusia, sementara yang lain menggambarkan monster yang lebih ganas tanpa leher yang terlihat dan bau menyengat yang mengikutinya. "Ada juga klaim populer lainnya yang menyebut bahwa mata Bigfoot bersinar dalam gelap dengan warna merah atau kuning yang tidak menyenangkan," lanjutnya.
Terdapat bukti yang paling dekat dan paling menggoda, yang mendukung keberadaan Bigfoot adalah klip video kasar yang diambil oleh Bob Gimlin dan Roger Patterson pada tahun 1967. Orang mengenalnya dengan video Sasquatch 1967.
Film yang direkam oleh Patterson dan Gimlin, diambil di Bluff Creek, California. Dalam video, tampak sesosok makhluk humanoid berukuran besar, yang berjalan dengan susah payah melintasi hutan.
"Bagi banyak penggemar kriptozoologi, video tersebut adalah bukti paranormal dan bukti bahwa Bigfoot itu nyata," ungkap Kettley. Namun, lebih banyak lagi yang percaya bahwa video berdurasi 59,5 detik itu tidak lebih dari tipuan yang rumit, bahkan jika pembuat video selalu mengklaim bahwa rekaman itu asli.
Roger Patterson, yang meninggal karena kanker pada tahun 1972, dikatakan telah mempertahankan karyanya sampai akhir hayatnya, bahwa makhluk di video tersebut adalah bigfoot, dan ia nyata.
Baca Juga: Kisah Manusia Mencari Jejak Bigfoot Selama 60 Tahun, Ini Awal Mulanya
Episode yang berjudul Bigfoot Revealed dalam The Proof Is Out There, Seri Dua dari History Channel, mempertemukan panel peneliti yang menggunakan teknologi mutakhir dan kecerdasan buatan untuk menganalisis anatomi dan gerakan makhluk itu.
"Yang jelas, bahwa temuan mereka pasti akan mengejutkan, bahkan menggemparkan para skeptis karena para ahli mengklaim makhluk itu (mereka menyebutnya Patty) dalam video itu, benar-benar nyata," imbuh Kettley.
Video berdurasi singkat karya Patterson dan Gimlin dipecah, frame demi frame mulai ditelaah oleh sekumpulan tim peneliti, termasuk Dr. Jeff Meldrum, seorang ahli antropologi dan anatomi dari Idaho State University.
Dr. Meldrum tergabung ke dalam beberapa ahli lainnya, Isaac Tian seorang ilmuwan komputer, Roxy Furman seorang ahli zoologi, dan Kathy Strain seorang antropolog modern.
Langkah awal yang dilakukan para peneliti adalah menyalin rekaman asli untuk ditingkatkan menggunakan kecerdasan buatan. Kemudian, Isaac Tian menggunakan algoritme 3D untuk lebih menyempurnakan klip, sehingga dapat mengeluarkan detail tersembunyinya.
Menurut Dr. Meldrum, teknologi dengan kecerdasan buatan ini dapat membantu memunculkan petunjuk halus tentang gerakan Bigfoot, yang dia klaim, tidak seperti cara manusia bergerak. "Salah satu karakteristik yang tampaknya membedakan kaki Bigfoot dari manusia adalah tidak adanya lengkungan, lengkungan memanjang, yang merupakan semacam batu loncatan yang menciptakan platform yang lebih stabil di kaki manusia," ungkapnya.
"Kaki utama di mana Anda dapat melihat gerakan jari kaki ke atas di bagian terakhir fase ayunan tepat sebelum kaki bersentuhan dengan substrat. Ini adalah detail luar biasa yang dibuat lebih jelas oleh film ini," imbuhnya.
Ahli bersepakat untuk menentukan bahwa Bigfoot dalam video yang menggemparkan di tahun 1967 itu, kemungkinan besar merupakan hewan dan bukan orang iseng dalam pakaian berbulu buatan.
Meskipun para ahli telah bersepakat dengan adanya kebenaran Bigfoot dan bukan tipuan belaka, sejumlah tokoh seperti John Nippler (ahli primata) dan Rick Baker (ahli efek khusus Hollywood) menyebut bahwa video Sasquatch 1967, tetaplah tipuan belaka.
Baca Juga: Mengenal Makhluk Unik Cryptids, Salah Satunya Berasal dari Indonesia