Kehidupan seorang penemu tidaklah mudah. Pertama mereka harus punya ide orisinil untuk memecahkan masalah dengan cara yang tak pernah terpikirkan orang sebelumnya. Kemudian mereka harus mendesain dan membangun ide untuk mengubahnya dari teori jadi kenyataan. Penemu terus mendorong batas-batas ketidakmungkinan. Berkat mereka, berbagai penemuan telah menjadi anugerah dalam kehidupan manusia.
Tetapi penemuan seringkali tak menentu dan terbukti berbahaya bagi para penemu. Kesalahan terjadi, atau alat tak bekerja seperti yang diinginkan. Bahkan terkadang, penemu terbunuh oleh ide-ide yang akan mereka realisasikan. Berikut rangkuman kisah tragis nan ironis tujuh penemu yang tewas di tangan temuannya sendiri. Biarkan kisah mereka menjadi pelajaran bagi kita yang bermimpi besar.
Baca juga: Sejarawan Klaim Hitler Idap Kelainan "Micropenis"
Henry Smolinski
Henry Smolinski adalah seorang insinyur Northrop (produsen pesawat terkemuka di AS) terlatih yang meninggalkan pekerjaannya untuk memulai Advanced Vehicle Engineers, perusahaan yang berfokus menghadirkan mobil terbang ke pasaran.
Pada tahun 1973, perusahaan tersebut membangun dua prototipe pertama yang dibuat dengan menggabungkan bagian belakang dari pesawat Cessna Skymaster dengan mobil Ford Pinto. Bagian ekor dirancang dapat terpasang dan terlepas dari mobil.
Molinski menjadwalkan produksi untuk pasar ritel akan dimulai tahun depan. Pada 11 September 1973, ia menguji coba penerbangan mobil terbang itu bersama pilot Harold Blake. Namun keduanya tewas setelah mengalami kecelakaan akibat salah satu penopang sayap terlepas dari mobil. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional setempat menetapkan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh las yang buruk.
Franz Reichelt
Franz Reichelt adalah penemu Perancis kelahiran Austria yang berprofesi sebagai penjahit tetapi menghabiskan waktu untuk bekerja membuat jas parasut terbang yang dirancang untuk dipakai oleh pilot pesawat.
Pesawat terbang adalah penemuan yang relatif baru ketika Reichelt sedang mengerjakan desain. Mekanisme bagaimana pilot akan menyelamatkan diri jika pesawat rusak juga masih dalam tahap pengerjaan.
Uji coba pertama Reichelt dilakukan menggunakan boneka sebagai pilotnya, dan dianggap cukup sukses sehingga ia lantas mencoba mengetes parasutnya sendiri. Ia melompat dari tingkat rendah Menara Eiffel dengan ketinggian 187 kaki ke tanah beku. Parasutnya gagal berfungsi, membuat Reichelt tewas seketika.!break!
Horace Lawson Hunley
Horace L. Hunley adalah seorang pengacara dan anggota legislatif negara Louisiana yang memiliki ketertarikan terhadap kapal selam. Dia membantu mendesain dan membangun tiga model yang berbeda untuk Konfederasi selama Perang Saudara.
Kapal selam pertama dibangun di New Orleans dan sengaja ditenggelamkan saat kota itu jatuh ke Uni pada tahun 1862 dan kapal selam kedua tenggelam di Mobile Bay di Alabama.
Hunley mendanai kapal selam ketiganya, dan pada 15 Oktober 1863, Hunley, bersama dengan tujuh awak kapal, meninggal ketika kapal selam yang mengusung namanya tenggelam di perairan Charleston, S.C.
Kapal selam itu kemudian diangkat. Setelah diperbaiki, kapal itu digunakan kembali dan sukses menenggelamkan sebuah kapal musuh (USS Housatonic pada tahun 1864), namun tak lama kemudian, kapal selam itu juga tenggelam.
Thomas Midgley Jr
Thomas Midgley Jr adalah seorang ahli kimia yang sangat terkenal karena karyanya "no-knock" atau bensin bertimbal dan Freon gas rumah kaca.
Ia menderita keracunan timah ketika menuangkan bensin bertimbal di seluruh tangannya dan mengendus dari termos itu selama 60 detik saat konferensi pers untuk membuktikan bahan bakar itu aman.
Orang mungkin menganggap bahwa Migley meninggal karena keracunan timbal, tapi dia benar-benar dibunuh oleh salah satu dari penemuannya: sistem tali dan katrol yang ia bangun untuk mendukung tubuhnya saat ia berada di tempat tidur karena menderita polio. Ia tewas karena tercekik tali tersebut pada 2 November 1944.
Marie Curie
Marie Curie adalah seorang ahli fisika dan kimia terkenal karena karyanya tentang radioaktivitas; namun, ia juga menemukan unsur polonium dan radium. Dia dianugerahi dua penghargaan Nobel . Satu Nobel dalam bidang fisika yang ia memenangkan bersama-sama dengan suaminya dan Henri Becquerel, penghargaan lainnya dalam bidang kimia. Curie merupakan orang pertama yang memenangkan dua penghargaan Nobel. Dia salah satu dari hanya empat orang (bersama dengan Linus Pauling, John Bardeen dan Frederick Sanger) untuk mencapai prestasi itu.
Curie bertanggung jawab untuk membangun teori radioaktivitas, tapi sayangnya dia tanpa sadar juga menemukan efek radioaktivitas yang fatal bagi kesehatan. Ia meninggal pada 4 Juli 1934, karena anemia aplastik yang disebabkan oleh paparan radiasi.!break!
Pherillos dari Athena
Dari semua penemu di daftar ini, orang ini mungkin menjadi orang yang paling tepat untuk istilah “mati di tangan penemuannya sendiri”. Perillos adalah seorang pengerajin perunggu yang merancang perangkat bernama Brazen Bull digunakan untuk mengeksekusi penjahat dengan cara amat menyakitkan.
Brazen Bull berbentuk banteng dengan rongga. Tahanan terkunci di dalamnya dan terpanggang sampai mati oleh api di bawahnya. Perangkat ini bahkan dirancang untuk menyalurkan jeritan para tahanan yang terbakar keluar dari hidung hingga terdengar seperti banteng.
Perillos melaporkan penemuannya ke Phalaris, penguasa tiran dari Acragas di Sisilia. Setelah Perillos menunjukkan Brazen Bull kepada Phalaris, ia dimasukkan ke dalam alat itu dan api dinyalakan bawahnya.
Tidak begitu jelas sejarah tentang apakah Perillos ditarik keluar sebelum meninggal, hanya untuk dilemparkan dari tebing oleh orang-orang suruhan Phalaris, atau ia berakhir dalam Brazen Bull. Bagaimana pun, Brazen Bull telah ‘menelannya’.
Valerian Abakovsky
Valerian Abakovsky adalah seorang penemu Rusia yang meninggal ketika penemuannya, mesin kereta berkecepatan tinggi, Aerowagon, tergelincir pada uji coba dan menewaskan Abakovsky beserta lima orang lainnya.
Aerowagon memiliki mesin pesawat dan baling-baling dan dirancang untuk membawa pejabat Soviet ke dan dari Moskow.
Temuan Abakovsky ini bekerja dengan baik pada awal uji coba tapi tergelincir ketika kembali ke ibukota. Saat itu, Abakovsky baru berusia 26 tahun.
Baca juga: Sistem Peringatan Dini Tsunami yang Mutakhir dan Lebih Cepat