Otak Anda Butuh Keheningan

By , Selasa, 8 Maret 2016 | 13:00 WIB

Kita hidup di dunia yang bising dan mengganggu, di mana keheningan menjadi sesuatu yang semakin sulit didapat, sehingga tak dapat ditampik bahwa sedikit banyak akan mempengaruhi secara negatif kesehatan kita. (Baca : Studi: Bisingnya Jalan Raya Pengaruhi Berat Badan)

Bahkan, laporan tahun 2011 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa polusi suara sebagai "wabah modern". Mereka memaparkan bahwa terdapat bukti paparan kebisingan lingkungan memiliki efek buruk pada kesehatan penduduk.

Kita terus-menerus meperdengarkansi telinga kita dengan musik, TV , berita radio, podcast dan, tentu saja, suara-suara bersahutan yang kita buat nonstop di kepala kita sendiri. Pikirkan tentang hal ini ! Berapa banyak dalam setiap hari Anda habiskan dalam keheningan? Jawabannya mungkin sangat sedikit.

Selayaknya lingkungan internal dan eksternal kita yang semakin bising, semakin banyak pula orang-orang mencari keheningan, baik melalui praktek duduk tenang selama 10 menit setiap pagi, atau berangkat retret selama 10 hari. Hal-hal di bawah ini alasan mengapa Anda mesti mengheningkan sejenak otak Anda.

(Baca pula : Cegah Kebisingan Masuk ke dalam Rumah Anda)

1. Keheningan mengurangi stres dan ketegangan.

Polusi suara menyebabkan tekanan darah dan serangan jantung yang tinggi, serta merusak pendengaran dan kesehatan secara keseluruhan. Menurut suatu penelitian, suara bising meningkatkan tingkat stres dengan mengaktifkan amigdala otak dan menyebabkan pelepasan hormon stres kortisol.

Sama seperti terlalu banyak kebisingan dapat menyebabkan stres dan ketegangan, penelitian lainnya menemukan bahwa diam memiliki efek sebaliknya, melepaskan ketegangan di otak dan tubuh. Sebuah studi tahun 2006, yang diterbitkan dalam jurnal Heart menemukan bahwa dua menit keheningan membuat lebih santai daripada mendengarkan musik yang menenangkan.Hal ini didasarkan pada perubahan tekanan darah dan sirkulasi darah di otak.

2. Keheningan mengisi ulang konsentrasi

Tuntutan fokus tanpa henti pada kehidupan modern menempatkan beban yang signifikan di korteks prefrontal otak, yang terlibat dalam cara berpikir yang sulit, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

Akibatnya, konsentrasi dan fokus menjadi terkuras. Ketika kehilangan konsentrasi, kita lebih sensitif dan kelelahan mental, lalu susah kembali fokus memecahkan masalah, ataupun memiliki inspirasi ide-ide baru.

Nah, berdasarkan teori restorasi atensi, otak dapat mengembalikan sumber daya kognitif yang terbatas, ketika berada di lingkungan dengan tingkat input sensoris yang lebih rendah dari biasanya. Keheningan salah satunya, semisal keheningan saat Anda berjalan sendirian di alam.

(Baca pula : Polusi Suara Sebabkan Masalah Kesehatan Serius)

 3. Keheningan dapat memanfaatkan jaringan default otak.

Jaringan default standar otak diaktifkan ketika kita terlibat dalam kognisi yang dihasilkan diri, seperti melamun, bermeditasi, berfantasi tentang masa depan atau hanya membiarkan pikiran kita mengembara.

Ketika otak berhenti dan terlepas dari rangsangan eksternal, akhirnya kita bisa memanfaatkan aliran batin kita untuk pikiran, emosi, kenangan dan ide-ide. Melibatkan jaringan ini membantu kita memaknai pengalaman, berempati dengan orang lain, lebih kreatif dan merenungkan keadaan mental dan emosional kita sendiri.

Untuk melakukan ini, itu perlu untuk melepaskan diri dari gangguan yang membuat kita berlama-lama pada permukaan yang dangkal pikiran. Diam adalah salah satu cara mendapatkan ada.

Kegiatan modus default membantu kita berpikir secara mendalam dan kreatif. Sebagai Herman Melville pernah menulis, "Semua hal yang mendalam dan emosi dari hal-hal yang didahului dan diikuti oleh keheningan."

4. Keheningan meregenerasi sel-sel otak.

Keheningan secara harfiah dapat mengembangkan otak.

Sebuah temuan menyimpulkan bahwa keheningan dapat menjadi terapi untuk kondisi seperti depresi dan Alzheimer, yang dikaitkan dengan tingkat penurunan regenerasi neuron pada hippocampus.