Baru Orang Ini yang Pernah Jelajahi "Gerbang Neraka"

By , Minggu, 20 Maret 2016 | 18:00 WIB

Ahli geologi setempat (Turkmenistan) memprediksi kawah itu telah ada sejak 1960-an. (George Verschoor/National Geographic Channels)
Meski menakutkan, kawah tersebut terus menjadi sorotan dunia, terlebih lagi setelah foto dan video ekspedisi Kouronis menyebar lewat beragam situs web. Dari banyak gambar yang terekam, kawah api berdiameter 70 meter itu benar-benar terlihat seperti “Gerbang Neraka” dengan percik bara api di segala penjuru.

Banyak pelancong—termasuk pengagum wisata ekstrem—yang tersulut nyalinya untuk berkunjung ke sana gara-gara petualangan Kourounis, meski Pemerintah Turkmenistan sebenarnya juga sudah jauh-jauh hari menjadikannya obyek wisata. Kini, kawah itu didatangi 12.000 orang hingga 15.000 orang per tahun. 

Namun, selain Kouronis, orang lain paling banter hanya sanggup menjangkau tepian kawah. Dalam aturan tempat wisata tersebut, pengunjung hanya boleh berdiri sampai bibir kawah api dan harus berhati-hati karena tepian kawah tidak berpagar. Pasir di tepi kawah juga mudah longsor.  Karenanya, baru Kouronis yang menjadi saksi mata keberadaan populasi organisme di suhu ekstrem di dasar kawah.

Meski begitu, video dan foto Kourounis bisa menjadi sarana bagi orang lain “merasakan” panas Gerbang Neraka. Untuk mendapatkan sensasi semendekati situasi nyata di dasar kawah, kuncinya tinggal ada pada media tayang yang dipakai.

Sekalipun mengunduh video dari situs web di jejaring internet, media tayang untuk menontonnya tak melulu hanya komputer dangadget. Televisi terkini juga sudah banyak yang terkoneksi internet dan punya banyak dukungan fitur khusus untuk memaksimalkan kualitas tayangan.

Menonton televisi dengan teknologi terkini bahkan bisa serasa menonton bioskop di ruang pribadi atau keluarga. Namun, menghadirkan pengalaman dari destinasi wisata penuh kobaran api di negeri “antah-berantah” ini juga butuh layar yang mampu mereproduksi jutaan warna untuk menghadirkan tampilan paling mendekati asli. 

Selain resolusi yang sudah masuk kategori 4K—standar bioskop modern—, televisi seperti Panasonic Viera juga mengembangkan teknologi tayangan berbasis enam warna dasar digital, hexa chroma drive. Mau menjajal sensasi dasar kawah Gerbang Neraka sekalipun, Anda cukup duduk manis di rumah, karenanya. Tertarik?