Enam Fakta Hiu Putih

By , Rabu, 16 Maret 2016 | 09:00 WIB

Hiu putih memiliki reputasi sebagai predator laut paling berbahaya. Hiu putih (Carcharodon carcharias) adalah predator laut yang ditemukan di perairan beriklim sedang dan sub-tropis, di kedua belahan bumi utara dan selatan. Tapi seberapa tahukah anda mengenai hewan pemburu ini? Inilah beberapa fakta mengenai Hiu Putih atau 'Great White Shark'.

(Baca : 8 Hewan Laut Paling Berbahaya)

1.    Hiu Putih terlihat menyeramkan ketika memangsa

Hiu putih menunjukkan gigi mereka dan memutar mata mereka ke arah kepala, ketika mereka menyerang mangsa. Kedua gerakan ini menempatkan rahang dan gigi hiu ke posisi menyerang yang terbaik, tetapi pada saat yang bersamaan juga melindungi mata mereka - hal yang berguna ketika mangsanya, biasanya anjing laut atau ikan pari, memiliki cakar atau duri dan rentan melawan balik.

Bagi hiu putih, rotasi mata lebih dari putaran mata sederhana. Dengan mata mereka yang benar-benar terputar, sebuah benjolan tulang rawan putih terlihat untuk melindungi organ visual mereka. Gerakan pamer gigi itu disebut 'palatoquadrate protrusion', dan itu adalah hasil dari otot-otot menonjol yang membuat rahang hiu maju sementara kulit di sekitar mulut tertahan.

Menjadi ikan bertulang rawan - maksudnya tak memiliki tulang - rahang hiu sebenarnya cukup fleksibel, dan otot-otot yang mengontrol itu sangatlah kuat. Dalam posisi rahang normal, gigi hiu putih lebih tersembunyi, sehingga mereka tidak menciptakan hambatan saat berenang.

(Baca pula : Hiu Putih Raksasa Mati Setelah Tiga Hari Hidup Dalam Akuarium di Jepang)

2.    Hidung Hiu dapat mendeteksi medan magnet dan listrik

Hiu putih tak hanya mengandalkan penglihatan mereka untuk melacak mangsa. Seperti halnya semua hiu, mereka memiliki pori-pori reseptor khusus di bawah hidung mereka (disebut 'ampullae of lorenzini') yang mendeteksi medan listrik sangat kecil, yang melingkupi semua makhluk hidup.

Sistem sensorik tambahan ini tak hanya membuat mereka mampu mengikuti mangsa dalam gelap dan dengan kecepatan tinggi. Sistem ini juga sangat peka, sehinggan banyak hiu dan pari menggunakannya untuk navigasi selama migrasi besar, dengan memasuki medan magnet Bumi.

(Baca juga : AUV Memperlihatkan Apa Saja Kegiatan Hiu Putih Besar Sepanjang Hari)

3.    Hiu yang menetas pertama akan memakan telur-telur lain dalam uterus

Sangat sedikit yang diketahui tentang reproduksi hiu putih. Mereka hidup selama sekitar 70 tahun, dan hiu betina mencapai kematangan seksual beberapa tahun setelah hiu jantan, sekitar usia 15 tahun - hingga paling lambat 30 tahun. Setelah kawin, hiu putih betina bertelur di dalam tubuhnya dan telur-telur itu berkembang dan menetas dalam rahim.