Mengurai Kenangan di Tjilik Riwut

By , Kamis, 31 Maret 2016 | 16:00 WIB
Ikan bakar lais di Rumah Tjilik Riwut Gallery & Resto, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. (Sri Rejeki/Kompas)

Rumah yang kini dijadikan galeri dan restoran ini dulunya adalah rumah dinas gubernur yang pernah didiami Tjilik dan kini menjadi milik keluarga.

Rumah ini sempat ditempati oleh gubernur kedua Reinout Sylvanus sebelum akhirnya dibangun rumah dinas gubernur yang baru.!break!

Bangunan galeri dan restoran merupakan hasil renovasi, tetapi tidak jauh berbeda dengan aslinya. Kamar tidur Tjilik, yang kini menjadi ruang bersantap di bagian depan kiri, dipertahankan, termasuk sumur dan dapur kayu di bagian belakang.

”Keluarga kami mencicil rumah dinas ini kepada negara. Belum lama ini baru saja lunas,” kata Ida.Sebelum menjadi galeri dan resto, rumah ini sempat didiami kerabat Tjilik Riwut dari desa yang hendak sekolah atau bekerja di Kota Palangkaraya.Tjilik berasal dari Kecamatan Kasongan di Kabupaten Katingan, 1,5 jam bermobil dari Palangkaraya. Setelah tidak menjadi gubernur, ia dan keluarga pindah ke Banjarmasin karena mendapat tugas baru.Foto-foto dan baju-baju yang dipajang di galeri merupakan koleksi tersisa yang dimiliki kelima anaknya. Barang-barang peninggalan Tjilik lainnya telah diserahkan kepada pemerintah daerah untuk ditempatkan di Museum Tjilik Riwut yang kemudian dipindahkan ke Museum Balanga di Palangkaraya.Dari berbagai foto yang ditampilkan, tampak Tjilik Riwut cukup dekat dengan Soekarno. Bung Karno sempat mewacanakan pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Palangkaraya.

Tumis kalakai di Rumah Tjilik Riwut Gallery & Resto, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. (Sri Rejeki/Kompas) 

”Bapak dulu merantau ke Jawa dikirim oleh zending untuk menjadi perawat. Ternyata panggilan hatinya menjadi penulis dan wartawan, dibimbing langsung oleh Sanusi Pane. Beliau kemudian ke Yogyakarta ikut angkat senjata dan bergabung dengan Angkatan Udara,” kata Ida.Topi, sabuk, lencana, hingga kamera yang dulu dipakai Tjilik ikut dipajang dan disimpan dalam lemari kaca yang mulai berdebu. Tjilik pernah menjadi komandan penerjunan pasukan payung ke Kalimantan.

Sebelumnya, Tjilik yang termasuk suku Dayak Ngaju menyatakan sumpah setia kepada Pemerintah RI bersama perwakilan suku Dayak lainnya dari pedalaman Kalimantan.Sungguh sebuah siang berkesan bersama menu masakan Dayak yang mengisi perut dan memorabilia yang menambah wawasan.