Davina: Tidak Perlu Jadi Superhero untuk Menjaga dan Melestarikan Hutan

By , Senin, 21 Maret 2016 | 19:30 WIB

Sejak tahun 2012, PBB mendeklarasikan tanggal 21 Maret sebagai  International Day of Forest atau Hari Hutan SeduniaIni merupakan salah satu upaya global untuk menyebarluaskan pada publik tentang peran penting hutan dalam menyeimbangkan siklus kehidupan di Bumi.

Peringatan Hari Hutan Sedunia juga menjadi momentum yang tepat untuk mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk turut andil menjaga dan melestarikan hutan.

Dalam rangka menyambut Hari Hutan Sedunia, National Geographic Indonesia mewawancarai Davina Veronica Hariadi, Honorary Supporter WWF-Indonesia dan CEO Garda Satwa Indonesia. Berikut petikannya:

Apa pentingnya menyelamatkan hutan dan alam Indonesia?

Menyelamatkan hutan bisa dibilang menyelamatkan diri kita sendiri. Menyelamatkan hutan berarti menyelamatkan udara bersih yang kita hirup, air, makanan dan obat-obatan yang kita perlukan untuk bertahan hidup di Bumi ini. Kadang masyarakat urban tidak menyadari secara langsung apa peran hutan, karena tidak bersinggungan secara langsung. Tapi saya yakin, kelestarian hutan yang kita jaga akan kembali lagi untuk kebaikan kita, manusia.

Dari pengalaman Anda mengunjungi hutan-hutan di Indonesia, daerah mana yang kawasan hutannya paling rusak?

Saya rasa yang paling rusak dan menyedihkan adalah hutan di Riau, Lampung dan Kalimantan Barat.

Apa yang Anda lihat di sana?

Saya datang ke area konservasi. Seharusnya area itu steril dari aktivitas seperti illegal logging atau perburuan liar. Tapi pada kenyataannya tidak demikian. Hutannya habis. Ada yang dibakar, dijadikan tambang emas, satwa-satwa di sana diburu untuk diambil gading atau kulitnya, padahal satwa-satwa tersebut seharusnya dilindungi. Sangat menyedihkan melihat hal semacam itu.

Selama Anda bergabung sebagai honorary supporter sejak 2009 hingga sekarang, apakah ada perubahan terkait pelestarian hutan?

Ya dan tidak. Saya merasa Indonesia belum menganggap pelestarian hutan sebagai prioritas utama atau sesuatu yang mendesak. Mungkin baru-baru ini saja, ketika ada pembakaran hutan. Pembakaran, bukan kebakaran, karena kita tahu hutan itu dibakar untuk kemudian dijadikan perkebunan. Pemerintah Indonesia juga masih belum benar-benar tegas dalam melindungi kekayaan alam Indonesia.

Tiga spesies satwa liar Indonesia yang paling perlu dilestarikan?

Orangutan, karena mereka merupakan distributor utama biji-bijian di kawasan hutan. Orangutan berperan penting dalam menjaga keseimbangan hutan dan lingkungan. Kemudian harimau, karena sebagai top predator dia berperan menjaga keseimbangan ekosistem di hutan. Selain itu gajah juga bisa menjaga keseimbangan alam.