Pelajaran Sains Semut: Rahasia Biologis Semut Terbang dan Tanpa Ayah

By Wawan Setiawan, Jumat, 17 Desember 2021 | 11:00 WIB
Semut formika di wilayah Yukon Kanada utara. (Alan Brelsford/UC Riverside)

Nationalgeographic.co.id—Para peneliti telah menemukan genetika dasar untuk kekhasan kerajaan hewan kecil ini, di mana ratu semut bisa menghasilkan induk yang seluruhnya jantan atau betina. Supergen ini tampaknya memengaruhi rasio jenis kelamin keturunan pada semut secara signifikan.

"Aneh memiliki orang tua yang hanya menghasilkan satu jenis kelamin atau yang lain," kata ahli entomologi UC Riverside dan penulis studi Jessica Purcell ketika melakukan risetnya ini.

Organisme yang bereproduksi secara seksual biasanya berinvestasi sama pada keturunan jantan dan betina. Tapi mungkin ada penyimpangan dari hal ini.

Penyimpangan ini mengarahkan para peneliti untuk mempelajari konflik orangtua-anak, konflik genomik, dan pembiakan kooperatif. Beberapa spesies serangga sosial menunjukkan pola tingkat populasi yang tidak biasa dari rasio jenis kelamin terpisah, di mana beberapa koloni mengkhususkan diri dalam menghasilkan ratu masa depan dan yang lainnya mengkhususkan diri dalam produksi jantan.

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa koloni semut dapat berspesialisasi dalam menghasilkan keturunan yang seluruhnya jantan atau betina. Untuk pertama kalinya, para ilmuwan UC Riverside telah menemukan satu set gen pada satu kromosom yang terkait dengan fenomena ini.

Penemuan mereka dijelaskan dalam artikel baru yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) pada 16 November 2021 dengan menuliskan judul Linked supergenes underlie split sex ratio and social organization in an ant.