Insomnia Terkait Erat dengan Penyakit Mental

By , Kamis, 31 Maret 2016 | 17:00 WIB

Kualitas tidur memiliki dampak langsung pada kesehatan fisik dan mental kita. Tidur yang buruk dapat membuat kita murung, khawatir, dan stres. Berbagai masalah tidur seperti insomnia, merupakan gejala umum dari kebanyakan penyakit mental termasuk kecemasan, depresi, skizofrenia, gangguan bipolar dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Hubungan antara insomnia dan penyakit mental terjalin dua arah: sekitar 50 persen orang dewasa dengan insomnia memiliki masalah kesehatan mental, sementara hingga 90 persen orang dewasa penderita depresi mengalami masalah-masalah tidur.

(Baca juga: Begadang Dapat Merusak Tubuh, meski Hanya Semalam)

Problem tidur juga dapat menciptakan perulangan terus menerus. Orang dengan depresi yang terus mengalami insomnia misalnya, cenderung kurang merespon pengobatan depresi. Mereka juga berisiko lebih besar untuk kambuh dibandingkan mereka yang tanpa masalah tidur.

Pengolahan Emosional

Belum jelas bagaimana insomnia membuat orang cenderung mengembangkan penyakit mental. Penelitian tahun 2007 yang dilakukan oleh psikiater University of Pittsburgh School of Medicine menunjukkan bahwa insomnia dapat mempengaruhi kemampuan kita untuk memproses  emosi negatif.

(Baca juga: Lima Cara Menghindari Insomnia)

Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa orang-orang yang kurang tidur menunjukkan reaktivitas emosional yang  lebih besar terhadap gambar yang tak menyenangkan dibanding gambar yang menyenangkan atau gambar dengan konten emosional netral. Orang-orang yang tidak kurang tidur tidak menunjukkan perbedaan reaktivitas emosional.

Dalam studi lain, pemindaian otak mengungkapkan bahwa orang dengan insomnia menunjukkan aktivitas yang lebih besar pada daerah pengolahan emosional di otak ketika mereka menggunakan strategi untuk mengurangi reaksi negatif terhadap gambar dibanding ketika mereka tidak menggunakan strategi.

(Baca juga: Fatal Familial Insomnia, Penyakit Susah Tidur Berujung Kematian)

!break!

Hal tersebut menunjukkan bahwa insomnia membuat otak sulit bereaksi dengan tepat untuk mengolah emosi negatif, sehingga dapat memperparah insomnia dan membuat orang-orang yang insomnia rentan mengalami depresi.

Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa penyakit mental bisa timbul dari masalah-masalah di dalam sirkuit otak yang saling tumpang tindih dengan bagian otak yang mengatur jam biologis tubuh kita.

(Baca juga: Efek Begadang Sama dengan Makan Tak Sehat 6 Bulan)