Peneliti Gesneriaceae dari Kebun Raya Cibodas, Wiguna Rahman, mengatakan, "Kami berharap taman ini bisa menjadi awal pemanfaatan secara berkelanjutan."Saat ini, bunga lipstik menjadi telah salah satu komoditas tanaman hias penting.
Di Jawa Barat, golongan Gesneriaceae dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat penurun panas. Bukan tak mungkin golongan Gesneriaceae juga punya khasiat pengobatan.
Sementara itu, Indonesia punya Gesneriaceae yang khas.
Golongan Liebgia, misalnya, adalah tumbuhan endemik Indonesia. Ada 12 jenis, 8 jenis endemik Sumatera, 2 jenis endemik Jawa, dan 2 jenis lain bisa ditemukan di Sumatera, Jawa, dan Bali.
Pada saat yang sama, Gesneriaceae terancam.
"Spesies yang masuk daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) hanya satu. Tetapi, kalau hutan dibuka terus-menerus, Gesneriaceae juga terancam," kata Wiguna.
Di tengah potensi dan ancaman itu, upaya koleksi perlu.
Didik mengatakan bahwa taman ini akan menjadi cikal bakal riset tentang Gesneriaceae.
"Saat ini, sudah ada peneliti LIPI yang menghasilkan lima varietas bunga lipstik," katanya.
Berpacu dengan cepatnya kerusakan hutan, taman diharapkan juga berperan untuk konservasi jenis-jenis yang rentan sekaligus wahana bagi peneliti untuk mengetahui cara pengembangbiakannya.
Didik mengatakan, Gesneriaceae berperan penting bagi hutan tropis.
Tanaman itu adalah penanda hutan tropis, berfungsi jembatan di dalam hutan, membantu pergerakan banyak hewan.
"Koleksi akan terus ditambah. Lima tahun ke depan kita harapkan 30 persen dari total spesies yang ada di Indonesia bisa dikoleksi," kata Didik.
Di Indonesia sendiri terdapat 379 spesies Gesneriaceae. Jumlah itu bisa bertambah seiring upaya taksonom dalam mengidentifikasi.