Inikah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

By , Rabu, 27 April 2016 | 15:00 WIB

Para ilmuwan yang bekerja di Sungai Mae Klong, Thailand menemukan seekor pari raksasa. Mereka menganggap pari ini merupakan pesaing bagi ikan air tawar terbesar yang pernah didokumentasikan sebelumnya.

Pari tersebut ditangkap dan kemudian dilepaskan di perairan Kabupaten Amphawa, sekitar satu jam perjalanan dari Bangkok.  

Nantarika Chansue, ahli hewan dan profesor di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, membantu menangkap dan mengukur pari itu. “Pari (Himantura polylepis atau H. chaophraya)  panjangnya mencapai 4,3 meter dan lebar 2,4 meter, dengan berat sekitar 318-363 kilogram,” tulisnya dalam email.

Seorang anggota National Geographic dan profesor biologi di Universitas Nevada, Zeb Hogan, mengatakan bahwa tim ilmuwan tak bisa mendapatkan berat tepatnya karena pari itu sangat sulit ditimbang tanpa menyakitinya, sebab makhluk ini sangat besar dan aneh.

“Tentu saja ini ikan yang sangat besar, bahkan jika dibandingkan dengan pari air tawar raksasa lainnya, dan tentunya mendapat peringkat di antara ikan air tawar terbesar di dunia,” ujar Hogan.

Hogan memiliki hubungan dengan pari khusus ini: Hewan yang sama pernah tertangkap dan ditandai pada 2009 di bawah program yang ia jalankan bersama Nantarika.

Nantarika melakukan USG portable pada  pari tersebut saat berada di kandang di sungai. Hasilnya mengungkapkan bahwa hewan tersebut mengandung dua janin. Catatan menunjukkan bahwa pari tersebut juga hamil ketika tertangkap pada tahun 2009.

“Ini mengindikasikan bahwa pari ini ditemukan di area yang kemungkinan merupakan daerah berkembang biak,” ujar Hogan.

Pada 2009, pari tersebut memiliki panjang 4,58 meter dan lebar 2 meter. “Ekornya mungkin telah memendek karena kecelakaan tertentu,” ujar Nantarika. Pari itu juga memiliki tanda bekas gigitan yang diduga berasal dari pari jantan.

Dengan mengetahui seberapa lama waktu berlalu sejak pari terakhir kali diteliti, para ilmuwan sekarang memiliki pandangan yang leih baik tentang seberapa cepat pari dapat tumbuh. Seperti kebanyakan ikan, mereka tetap tumbuh selama mereka hidup dan mendapat cukup makanan. Pari raksasa merupakan pemangsa laut bawah, mereka memangsa ikan, udang, kerang dan apa pun yang dapat mereka temukan. Para ilmuwan tak tahu berapa lama pari dapat hidup, tetapi Nantarika memperkirakan pari yang satu ini berusia antara 35-40 tahun berdasarkan ukuran tubuhnya.

Rekor Tangkapan?

Hogan melacak catatan ukuran ikan air tawar selama Proyek Megafish-nya, yang mempelajari ikan air tawar terbesar di dunia. Rekor ukuran sebelumnya untuk ikan air tawar sekirat 314 kilogram, milik seekor lele Mekong raksasa. Pari air tawar terbesar yang pernah ia ukur sebelumnya berbobot sekitar 180 kilogram.

The Guinness Book of World Records mencantumkan ikan lele Mekong raksasa yang juga tinggal di Thailand sebagai ikan air tawar terbesar di dunia, dengan berat sekitar 300 kilogram.!break!

Pada edisi 2015, kategori pari laut terbesar dipisahkan dari kategori ikan bertulang. Juru bicara Guinness World Record Amerika Utara, Anthony Yodice mengatakan bahwa organisasinya tidak akan berkomentar apakan tangkapan ini merupakan rekor terbaru sampai permohonan resmi diserahkan dan diperiksa.

Pari tersebut merupakan ikan ketujuh yang ditangkap oleh Hogan dan Nantarika selama program sepuluh tahun mereka.

Penangkapan pari dibantu oleh Fishiam Ltd, yang menawarkan panduan menangkap dan melepas ikan. Ketika ditangkap, pari tersebut diberi tanda dan microchips , yang digunakan Nantarika dan Hogan untuk melacak tingkat pertumbuhan dan pergerakan pari. Fishiam menggunakan jaring dan kandang khusus untuk menjaga hewan itu tetap di air dan mengurangi stress saat pari sedang diteliti.

Ikan pari air tawar raksasa memiliki tulang belakang terpanjang dari setiap spesies pari, hingga 15 inci, dan membawa racun kuat. Hewan ini menggunakan tulang belakangnya untuk pertahanan dan itu bisa mematikan, tetapi sangat jarang menyebabkan cedera pada manusia.

Spesies terancam

Ikan pari air tawar raksasa terdaftar sebagai satwa terancam punah oleh IUCN. “Jumlah pari ini menurun cepat karena karena tidak ada hukum nasional yang melindungi mereka,” ujar Nantarika.

Ikan raksasa lain di wilayah itu, termasuk lele Mekong raksasa, lebih buruk lagi keadaannya karena mereka lebih mudah ditangkap nelayan. Pari air tawar sangat besar dan kuat sehingga mereka merusak hampir semua peralatan memancing yang tak dirancang khusus untuk menangkap mereka. Selain itu juga karena bukan merupakan bahan makanan favorit, maka tak banyak tekanan dari pemancingan komersial.

Pari ini justru terancam oleh pulusi, tumpahan minyak dan bendungan yang memisah-misahkan habitat mereka.

“Kenyataan bahwa pari raksasa yang ditemukan kali ini hamil lagi, merupakan berita baik bagi spesies, dan membuktikan bahwa hewan dapat bertahan dari proses menangkap dan melepaskan kembali,” pungkas Hogan.