Pengembangan Berbasis Smart City, Upaya Indonesia Hadapi Urbanisasi dan Bangktikan Sektor Pariwisata

By Tim Konten, Jumat, 17 Desember 2021 | 19:40 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyampaikan sambutan dalam acara penutupan Gerakan Menuju Smart City. (Dok. Kemenkominfo)

Seperti diketahui, kunjungan turis mancanegara mengalami penurunan sebanyak 75 persen pada 2020. Hal itu menyebabkan 12,91 juta pekerja mengalami penurunan jam kerja dan 939.000 orang kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata.

“Integrasi teknologi dengan sektor pariwisata dapat menjadi pendorong resiliensi destinasi pariwisata tersebut di tengah tantangan pandemi dan digitalisasi,” ujar Johnny.

Baca Juga: Gerakan Menuju Smart City 2021 Difokuskan untuk Pengembangan 10 Kawasan Wisata Prioritas

Melalui Gerakan Menuju Smart City, lanjutnya, kota dan kabupaten bisa memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam mengoptimalisasi dan mempromosikan kota, termasuk lokasi-lokasi wisata.

“Tahun ini, Kemenkominfo memfasilitasi pengembangan rencana induk kota pintar (masterplan smart city) untuk daerah sekitar ibu kota negara baru dan kawasan pariwisata prioritas nasional, yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Morotai, Likupang, Wakatobi, Raja Ampat dan Labuan Bajo,” imbuh Johnny.

Terkait jumlah kota/kabupaten terpilih, Johnny menyebut, terdapat 70 kota dan kabupaten yang terlibat. Sebanyak 48 kota/kabupaten di antaranya telah menjalani proses bimbingan teknis selama lebih dari empat bulan. 

Sebelumnya, Kemenkominfo juga berhasil memfasilitasi 100 kota/kabupaten di 23 provinsi dalam menyusun masterplan pembangunan berbasis smart city.

Baca Juga: Kemenkominfo Fokuskan Gerakan Menuju Smart City 2021 untuk Dukung Realisasi 10 Destinasi Wisata Prioritas

Penyusunan dan pelaksanaan pengembangan smart city pun dilakukan berdasarkan enam pilar, yakni smart governance, smart infrastructure, smart economy, smart living, smart people dan smart environment.

Untuk memastikan bahwa semua rencana yang terbentuk dapat dilaksanakan dengan baik, Johnny menegaskan bahwa Kemenkominfo secara rutin melakukan evaluasi terhadap semua program yang ditetapkan di setiap kota dan kabupaten.

Kendati demikian, pengembangan wilayah berbasis smart city tidak dapat terwujud tanpa adanya adaptasi perangkat teknologi dan kemampuan digital yang mumpuni.

Oleh sebab itu, Johnny mengajak kepala daerah kota dan kabupaten, serta para pemangku kepentingan pemerintah daerah untuk mengikuti program Digital Leadership Academy (DLA).