<i>Chilatherina sentaniensis</i>, Ikan Pelangi dari Danau Sentani

By , Kamis, 12 Mei 2016 | 08:00 WIB

Hendrite Ohee, pakar ekologi perairan Universitas Cendrawasih, Jayapura, mengatakan bahwa penemuan itu menunjukkan bahwa Melanotaenia affinis bisa hidup di habitat sungai berketinggian 150 meter di atas permukaan laut.

Tim peneliti juga mengungkap keragaman ikan pelangi di Danau Sentani, diantaranya spesies endemik bernama Glossolepis incisus.

Semetara itu, dalam bidang budidaya, sejumlah 662 spesimen yang dikoleksi kini didomestikasi di Pusat Domestikasi Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong.

Jika Chilatherina sentaniensis nantinya terkonfirmasi masih ada, maka peluang untuk membudidayakan dan mengomersialisasikan pun terbuka.

Hadi Nur Rohman, pakar akuakultur Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong yang terlibat mengungkapkan, ikan pelangi dari Papua termasuk komoditi ikan hias ekonomis penting di dunia.

Di pasar ikan hias di Jakarta, satu ekor ikan pelangi jantan dibandrol sekitar Rp. 20.000/ekor sedangkan di Eropa dihargai antara 15-25 Euro/ekor jantan.