Ilmuwan Temukan Spesies Baru Boa Perak di Pulau Terpencil Bahama

By , Kamis, 2 Juni 2016 | 19:00 WIB

Di sebuah pulau tak berpenghuni di selatan Bahama, ilmuwan melihat ular yang bersinar seperti logam, memanjat pohon.

“Kami semua mendekat untuk mengamati ular tersebut, dan langsung jelas bahwa ini merupakan spesies berbeda,” ujar ahli biologi R. Graham Reynold, anggota tim ilmuwan yang menjelajah pulau terpencil itu.

Anggota ekspedisi lain, Alberto Puente- Rolón, seorang ahli boa Karibia, sepakat bahwa binatang tersebut tampak tak seperti spesies boa yang telah diketahui.

Tim lantas mencari boa lebih banyak, menemukan 4 ular lagi sebelum menetap untuk tidur di pantai Pulau Conception. Tapi ternyata, boa tak siap menyebutnya malam.

“Sekitar pukul 03.30 pagi, saya terbangun karena ada sesuatu yang merayap di wajah saya,” kata Reynolds, yang merupakan ilmuwan di University of North Carolina, Asheville.

Boa perak lainnya turun dari pepohonan di hutan dan merayap tepat di atasnya ketika Ia tertidur. Para ilmuwan menyimpan spesimen keenam mereka dan analisis DNA di laboratorium mengkonfirmasi bahwa ular tersebut merupakan spesies baru.

Ilmuwan memberi nama boa perak di pesisir pulau Conception itu Chilabothrus argentums, berdasarkan warna dan fakta bahwa spesies tersebut kebetulan pertama kali ditemukan di pohon palem perak. Penelitian tentang spesies ini kemudian dipublikasikan di jurnal Breviora.

Tiga spesies boa Bahamian lain terlihat berbeda dari spesies yang baru ditemukan, dengan bercak-bercak gelap dan garis-garis. Boa perak tidak hanya pucat, tak seperti spesies boa lainnya, spesies ini juga tinggal di pohon, mangsanya kebanyakan berupa burung-burung.

“Spesies baru ini ditemukan di pulau-pulau yang tidak pernah terhubung dengan pulau-pulau lain di Bahama. Sejauh yang kami tahu, mereka hanya ditemukan di pesisir Pulau Conception dan tidak di tempat lain,” tutur Reynolds.

Dengan demikian, seluruh populasi boa perak yang diperkirakan tim tak lebih dari seribu individu, dan hanya ditemukan di satu titik kecil di Bumi.

Hal ini membuat spesies tersebut rentan punah. Reynolds dan rekan-rekanya yakin bahwa boa perak harus masuk dalam daftar hewan terancam punah oleh International Union for Conversation of Nature.

Untungnya bagi boa perak, seluruh kawasan di Pulau Conception merupakan taman nasional, dan pengunjung relatif jarang. Reynolds dan rekan-rekannya bekerja sama dengan pengelola taman nasional, Bahamas National Trust, untuk melindungi spesies tersebut.

Reptil itu menghadapi berbagai ancaman, seperti bencana alam; perburuan satwa liar untuk perdagangan ilegal; dan kucing liar di Pulau Conception yang dikenal sebagai pemangsa boa.