Melestarikan Pasar Tradisional, Melestarikan Budaya Bangsa

By , Senin, 13 Juni 2016 | 11:30 WIB

Fakta bahwa pasar tradisional memegang peranan penting dalam kebudayaan dan perekonomian Indonesia membuat  Yayasan Danamon Peduli menjadikan pasar tradisional sebagai obyek program Coorporate Social Responsibility (CSR).

Melalui program CSR yang bertajuk Pasar Sejahtera, Yayasan Danamon Peduli telah melakukan pendampingan terhadap beberapa pasar tradisional di Indonesia. Pasar tersebut di antaranya Pasar Ibuh, Payakumbuh; Pasar Grogolan, Pekalongan; Pasar Bunder, Sragen; Pasar Baru, Kota Probolinggo; Pasar Tejo Agung, Lampung; Pasar Karang Waru, Yogyakarta; Lambocca, Sulawesi Selatan; dan Pandan Sari, Balikpapan.

(Baca pula: Pasar Triwindu: Jajakan Kenangan dan Sejarah)

Bentuk pendampingan bukan hanya mengenai pengelolaan sampah, tetapi juga dari segi tata kelola keuangan, kesehatan dan lingkungan.  Semua itu dilakukan agar pasar tradisional dapat mengimbangi pasar modern sehingga pertumbuhan keduanya seimbang.

Tidak hanya pasarnya saja yang dibenahi, tetapi mindset konsumen juga diperbaiki. Animo konsumen harus dijaga agar jangan sampai redup. “Mall  aja yang sebegitu kerennya, tiap bulan bikin event. Ini pasar yang antara hidup dan mati, kok nggak dipromosiin,” kata Ency.

(Baca juga: 10 Jajanan Pasar Santa yang Wajib Dicoba)

Pasar tradisional terkait erat dengan kebudayaan suatu bangsa, karena itu keberadaannya perlu dilestarikan. Ency berharap, program semacam Pasar Sejahtera dapat direplika oleh pihak lain. “Untuk mengelola pasar dan mengubah mindset kan memang butuh lama, bertahun-tahun. Semakin banyak yang turut membantu pengelolaan pasar, akan semakin baik,” pungkasnya.

Berikut nama-nama pemenang lomba Kontes Foto Pasar Rakyat:

Kategori Smartphone: 

Juara 1 : Kartika Eka Hendarwanto

Juara 2 : Utoyo Prie Achdi

Juara 3 : Edy Cahyono