Ini Etika Menyelam agar Tidak Merusak Biota Laut

By , Jumat, 17 Juni 2016 | 15:00 WIB

Menyelam tidak boleh dilakukan secara serampangan. Ada etika yang harus dipatuhi agar tidak merusak biota laut, dan wisata bahari bisa berkelanjutan.

Indonesia punya sederet diving dan snorkeling spot yang tersebar di seantero negeri. Namun, bukan berarti aktivitas menyelam bisa dilakukan "seenak jidat". Ada beberapa etika dan aturan yang harus dipatuhi jika Anda peduli akan keberlangsungan dunia bawah air.

"Mayoritas perairan Indonesia sudah terlalu banyak sampah. Waste management-nya kurang. Kita butuh tak sekadar panduan, tapi juga etika karena penanggulangannya dimulai sejak dari darat," tutur Nesha Ichida, Co-Founder & Director of Sustainability and Development Divers Clean Action, Senin (13/6/2016).

Divers Clean Action merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang kebersihan lingkungan terutama laut. Bersama dua orang lainnya, Nesha membuat panduan untuk para diver dan snorkeler agar tidak merusak biota laut saat sedang berwisata. Mereka sekaligus berupaya mengurangi sampah di perairan Indonesia.

Mereka pun menghimpun panduan dan etika menyelam berdasarkan beberapa organisasi lingkungan. Salah satunya National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), organisasi kelautan yang berbasis di Amerika Serikat.

"Kita juga menghimpun berdasarkan simpulan gaya hidup wisatawan. Intinya, agar bisa dipakai di semua dive centre di Indonesia," tambah wanita yang pada September 2015 mengikuti agenda Youth4Planet yang berlokasi di Arktik.

Berikut beberapa etika menyelam, baik diving maupun snorkeling yang wajib diketahui dan diaplikasikan saat berwisata:

1. Jangan membuang sampah

2. Hindari menggunakan sampo dan sabun sachet

3. Gunakan sunscreen yang tidak mengandung Oxybenzone

4. Gunakan skin cream dan insect repellent yang aman bagi lingkungan sehingga tidak merusak koral

5. Bawa botol minum sendiri

6. Bawa tas yang bisa digunakan berkali-kali