Untuk GW151226, tampaknya lubang hitam yang lebih besar berputar pada arah yang sama dengan gerak orbit. Akan tetapi kemiringannya tidak dapat diketahui. Setelah bergabung, lubang hitam yang terbentuk juga berotasi dengan laju sekitar 70% dari laju maksimum yang bisa dimiliki dari penggabungan. Sebelum bergabung, lubang hitam yang lebih masif berotasi 20% dari maksimum putaran yang bisa dimiliki secara teori.
Lokasi sumber gelombang gravitasi juga dapat diketahui dari perbedaan waktu sinyal yang diterima detektor pada lokasi yang berbeda. Akan tetapi dengan dua detektor, para ilmuwan hanya dapat melakukan perkiraan kasar asal riak tersebut. Gelombang gravitasi yang diterima LIGO diperkirakan berada dalam area 850 derajat persegi di langit atau 4000 kali area Bulan Purnama. Di masa depan, perpaduan data dari gelombang gravitasi, elektromagnetik dan neutrino diharapkan dapat memberi informasi yang lebih baik terkait lubang hitam tersebut.!break!
Apa Implikasinya?GW151226 merupakan pasangan lubang hitam pertama dalam rentang massa tersebut yang berhasil diamati. Lubang hitam tidak memancarkan cahaya, maka kehadiran kurir informasi seperti gelombang gravitasi akan sangat membantu para ilmuwan untuk menemukan sistem lubang hitam ganda yang tidak dapat diamati oleh gelombang elektromagnetik dari panjang gelombang radio, cahaya tampak, ultraviolet, sinar-X hingga sinar gamma.
Sistem lubang hitam ganda bisa terbentuk dengan beberapa cara. Bisa saja keduanya merupakan pasangan bintang masif yang lahir dan berevolusi bersama sampai kemudian keduanya berakhir sebagai lubang hitam di akhir hidupnya. Atau sebagai bintang tunggal yang terbentuk berdekatan dan kemudian saling berinteraksi dan terperangkap sebagai sistem bintang ganda. Dan tampaknya, karakter GW151226 memiliki kesesuaian dengan kedua skenario tersebut sehingga belum bisa ditentukan bagaimana awal mula kedua bintang tersebut.
Penemuan GW151226 dan GW 150914 menjadi indikasi kalau lubang hitam ganda massa-bintang di alam semesta lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya. Deteksi kedua peristiwa tersebut sekaligus menjadi fajar bagi era gelombang gravitasi yang akan membawa informasi tentang populasi sistem bintang ganda sejenis.
Bersama Advance LIGO, Virgo di Italia, GEO600 di Jerman, dan TAMA300 di Jepang, diharapkan kita bisa memperoleh lebih banyak informasi tersembunyi di alam semesta dan menjejak masal lalu alam semesta itu sendiri.