Arsitek Rancang Hunian di Pesawat Ruang Angkasa untuk Astronot

By , Selasa, 19 Juli 2016 | 16:00 WIB
!break!

Pertanyaan besar di NASA adalah payload, atau kapasitas berat yang dibawa oleh roket. Mereka memutuskan untuk merancang struktur yang bisa ditiup dengan ringan, seperti salah satu yang saat ini terpasang di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Struktur ini bisa memperluas untuk mengisi ruang tetapi tidak menambahkan banyak berat pesawat ruang angkasa. (Baca juga : Jumlah Pelamar Astronot NASA Meningkat)

Para siswa membagi struktur mereka menjadi dua pod terpisah: tingkat atas dan tingkat yang lebih rendah. 

Kedua pod ini tidak hanya memecah ruang untuk memberikan astronot lebih banyak pilihan dan privasi, tetapi juga menyediakan area pendukung. Dalam pod, tingkat atas adalah area untuk tidur yang terbagi menjadi kamar pribadi dan area komunal.

Di bawahnya adalah daerah modular yang mendukung aktivitas sehari-hari. Sedangkan di tengah, sebuah "Toolkit" berisi enam pintu yang mendukung kegiatan tertentu.

Misalnya, ada pintu dapur dan pintu kesehatan yang beroperasi sebagai unit rumah sakit mandiri.  Ada juga pintu komunikasi yang akan mampu menciptakan privasi untuk astronot.

Semua ini dirancang sesuai dengan kesehatan fisik dan mental para astronot. Misalnya, ketika siswa meminta astronot NASA apa yang membuat mereka senang di ruang angkasa, jawaban yang paling sering adalah memandang keluar jendela dan tanaman tumbuh.

Berdasarkan hal tersebut, siswa menambahkan sebuah taman hidroponik ke dapur. Mereka juga menambahkan mesin cetak 3D khusus makanan untuk memberikan pilihan makanan yang berbeda.

Selain pod ganda, salah satu aspek favorit mereka dari desain adalah pencahayaan. Untuk itu, para siswa pun merancang sebuah sistem pencahayaan yang akan menyesuaikan diri sepanjang hari bertepatan dengan ritme sirkadian.

Bahkan, sistem ini juga memberikan pilihan untuk sinkronisasi pencahayaan dengan orang-orang di dalam rumah astronot. (Baca : Apakah NASA Memotong Video Penampakan UFO Masuk ke Bumi?)

Jadi, misalnya, jika salju turun di rumah keluarga astronot, cahayanya akan menyesuaikan diri sehingga terlihat sama dengan yang ada di kamar astronot di ruang angkasa.

Para profesor berharap beberapa ide akan membuat desain habitat masa depan lebih baik.

Morris mengatakan, NASA mulai mengenali beberapa kekurangan dari pendekatan rekayasa dan pentingnya lingkungan manusiawi yang terasa seperti rumah bagi astronot.

"Itu sebabnya kami memiliki pekerjaan ganda, tidak hanya untuk mendesain habitat, tetapi juga menunjukkan kepada mereka mengapa ada peran penting untuk arsitek dan desainer," katanya.