Leonardo DiCaprio Ingatkan Ancaman Mendesak Pada Semua Spesies di Bumi

By , Jumat, 29 Juli 2016 | 16:00 WIB

Peralatan elektrik lain juga bisa diganti. Terlebih lagi, kini mulai bertebaran produk yang memakai energi lebih efisien, termasukair conditioner (AC).

Di kota-kota besar Indonesia, banyak rumah sudah terpasang AC. Wajar, udara memang memanas, terutama pada siang hari.

Masalahnya, kebanyakan AC boros listrik. Selain itu, refrigerantatau kerap disebut freon—zat pendingin pada AC—juga merusak lapisan ozon.

Tenang, bukan berarti Anda wajib mengganti AC dengan kipas angin. Paling penting, AC rumah harus hemat energi. Sebaiknya, gunakan AC berteknologi inverter yang tak memakan banyak daya seperti AC konvensional.

Teknologi inverter memungkinkan kompresor AC mengatur suhu ruangan tanpa perlu bolak-balik mematikan dan menyalakan AC saat suhu tak sesuai.

Ketika suhu naik, kompresor AC berteknologi inverter bekerja lebih cepat menurunkan suhu. Saat temperatur udara kembali stabil, kompresor melambatkan kerjanya.

Pemakaian daya AC inverter juga lebih rendah dibanding AC konvensional. Penggunaan listrik AC inverter Daikin STKC25NV, misalnya, rata-rata 50 persen lebih rendah dari AC biasa.Hitung punya hitung, biaya listrik rumah juga bisa ditekan hingga 50 persen. Selain hemat listrik, biaya juga berkurang!

Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climat Change (IPCC) tahun 2007, refrigerant jenis R32 punya potensi penipisan ozon (ODP) di angka nol. Potensi pemanasan global (GWP) dalam 100 tahun ke depan juga hanya 675, lebih rendah 1.415 poin dibanding R410A.