10 Situs Warisan Dunia Terbaru yang Wajib Masuk dalam Daftar Perjalanan Para Traveler

By , Rabu, 3 Agustus 2016 | 19:00 WIB

Baru-baru ini, UNESCO memperbaharui daftar Situs Warisan Dunia. Ada 21 tempat dari berbagai negara di dunia yang dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Selama ini negara-negara berupaya keras agar situs-situs berharga mereka bisa masuk dalam pelestarian UNESCO.  

Untuk bisa masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO bukanlah perkara mudah. Lembaga ini memiliki kriteria tersendiri dalam menentukan suatu tempat sebagai situs warisan dunia.

Daftar 21 pendatang baru ini tentu menawarkan banyak kesempatan bagi Anda untuk merencanakan perjalanan. Berikut kami pilihkan 10 Situs Warisan Dunia UNESCO yang baru sebagai rekomendasi bagi para pejalan:

1. Archaelogical Site of Philippi

Lokasi: Yunani bagian utara

Philippi merupakan salah satu permukiman terbesar di wilayah Balkan yang dibangun pada abad ke-4 SM oleh King Philip II.  Situs ini kerap dianggap sebagai miniatur Kota Roma sehingga mendapat julukan little Rome.  Salah satu situs paling terkenal adalah The Theater, sebuah amfiteater di ruang terbuka. Kota yang dikelilingi tembok ini berada di rute kuno yang menghubungkan Eropa dan Asia.  Philippi juga pernah menjadi pusat agama Kristen, dan sisa-sisa basilika masih berdiri hingga saat ini.

Kiat perjalanan: Naik taksi sekitar 20 menit atau bus (30 menit) dari kota pelabuhan Kavala ke pintu masuk situs arkeologi.

2. The Architectural Work of Le Corbusier

Notre Dame du Haut di Ronchamp, Prancis. (Macduff Everton/National Geographic Creative)

Lokasi: Argentina, Belgia, Prancis, Jerman, India, Jepang, Swiss.

Pelancong yang menggemari arsitektur tak boleh melewatkan 17 masterpiece arsitek jenius nan kreatif berkebangsaan Prancis-Swiss, Le Corbusier, yang tersebar di beberapa negara.

Memimpin Gerakan Modern pasca Perang Dunia I, karya aksitektur Le Corbusier yang berani dan fungsional ini menggabungkan besi, beton dan kaca. Mungkin bangunan-bangunan karyanya tak tampak menarik bagi semua orang, namun desain yang dibangun selama lebih dari 50 tahun ini telah mendobrak konvensi dan membuka jalan bagi “bahasa arsitektur baru”.

Kiat perjalanan: Berkunjunglah ke Prancis jika ingin mengunjungi sebagian besar karya Le Corbusier.  Ada 10 bangunan yang tersebar di Prancis, di antaranya La Villa Savoye di Poissy, La Chapelle Notre Dame du Haut di Ronchamp La Cité Radieuse di Marseille.

3. Mistaken Point

Tebing curam di kawasan Mistaken Point (Barret & Mackay Photography via nationalgeographic.com)

Lokasi: Pulau Newfoundland di timur Kanada

Mistaken Point merupakan rumah bagi bentuk-bentuk kehidupan kompleks tertua yang ditemukan di Bumi. Orang-orang banyak yang berziarah untuk menyaksikan koleksi fosil di dasar laut berusia 565 juta tahun yang dikelilingi tebing kasar dan deburan gelombang Samudra Atlantik.

Kiat perjalanan: Pengunjung harus didampingi oleh pemandu wisata resmi, tersedia di Edge of Avalon Interpretive Centre di Portugal Cove South.

4. Hubei Shennongjia

Hubei Shennongjia (Jian Yong via nationalgeographic.com)

Lokasi: Barat laut Provinsi Hubei, Tiongkok

Hubei Shennongjia merupakan satu-satunya ekosistem hutan sub tropis yang dilestarikan dengan baik di kawasan garis lintang tengah.  Selain sekitar 5.000 spesies tumbuhan, Hubei Shennongjia juga menjadi rumah bagi spesies hewan langka seperti salamander raksasa tiongkok, monyet hidung pesek, macan tutul, beruang hitam asia.

Kiat perjalanan: Bandar Udara Shennongjia Hongping sudah dibuka sejak Mei 2014 lalu dan terhubung dengan penerbangan ke Wuhan, Chongqing, dan Shanghai.

5. Antigua Naval Dockyard

Antigua Naval Dockyard (Nicola & Reg Murphy via nationalgeographic.com)

Lokasi: Pulau Antigua bagian selatan

Situs ini merupakan "hasil karya" tenaga kerja Afrika yang diperbudak untuk membantu Angkatan Laut Inggris sejak akhir abad ke-18.

Pada waktu itu, tempat ini dibuat untuk kepentingan pengusaha tebu saat Eropa bersaing untuk memperebutkan Timur Karibia. Kini, selain situs sejarah, wisatawan bisa melihat pemandangan alam yang sangat indah.

Kiat perjalanan: Jangan lewatkan Museum Dockyard di kediaman petugas untuk menyelami kembali sejarah pulau dan kehidupan di benteng-benteng itu pada masa lampau.

6. Antequera Dolmens Site

Jejak-jejak zaman Megalitikum di Antequera Dolmens Site (Javier Parez Gonzalez via nationalgeographic.com)

Lokasi: Andalusia, Spanyol Selatan

Di situs ini, terdapat tiga monumen yang dibangun pada zaman Megalitikum, yaitu The Menga, Viera Dolmens, dan The Tolos of El Romeral.

UNESCO bahkan mendeskripsikannya sebagai “salah satu karya arsitektur paling luar biasa dari zaman pra sejarah eropa dan salah satu contoh paling penting dari Megalitikum Eropa”.

Kiat perjalanan: Jangan sampai terlewat untuk menyaksikan Flamenco, pertunjukan musik dan tari khas Spanyol yang berkembang di Andalusia.  Selain itu, kunjungi juga Málaga, kota kelahiran seniman Pablo Ruiz Picasso. Di sana terdapat Museo Picasso Málaga, museum yang memamerkan hampir 300 karya.

7. Revillagigedo Archipelago

Pari manta raksasa di Revillagigedo Archipelago (Eaglerayjoel/Thinkstock)

Lokasi: Samudra Pasifik sekitar 300 mil lepas pantai Baja California, Meksiko

Empat pulau vulkanik, San Benedicto, Socorro, Roca Partida, dan Clarion menandai letak situs ini. Sekitar 3,5 juta tahun lalu, terdapat perluasan dasar laut di lokasi tersebut.

Warna laut yang biru jernih akan membuat Anda terkagum-kagum dengan keindahan lautnya. Dijuluki sebagai little Galapagos, kepulauan dan perairan disekitarnya menjadi titik pemberhentian bagi burung-burung laut, dan habitat luas bagi berbagai kehidupan liar. Berbagai satwa seperti pari manta, paus, lumba-lumba, dan hiu jumlahnya sangat melimpah di kawasan ini.

Kiat perjalanan: Perjalanan dari ujung selatan Semenajung Baja membutuhkan waktu lebih dari 24 jam untuk mencapai kepulauan ini. Tetapi segala usaha yang Anda lakukan akan terbayar lunas dengan keindahan dan kekayaan alam Kepulauan Revillagigedo.

8. Archaeological Site of Nalanda Mahavihara

Reruntuhan kuno di situs arkeologi Nalanda Mahavihara. (Rajneesh Raj via nationalgeographic.com)

Lokasi: Negara bagian Bihar, timur laut India

Situs arkeologi Nalanda Mahavihara menampilkan stupa-stupa kelas atas, kuil, vihara (perumahan dan bangunan pendidikan), dan karya-karya seni penting.

Nalanda berdiri sebagai universitas paling kuno di India. Proses belajar mengajar di tempat ini telah berlangsung selama lebih dari  800 tahun dan membantu meningkatkan paham Buddhisme menjadi sebuah agama.

Kiat perjalanan: Pemerintah India telah bekerja keras untuk menghubungkan situs-situs Buddha penting seperti Nalanda Mahavihara dengan rel, jalan dan udara untuk mempromosikan wisata budaya dan religi.  Jika berencana mengunjungi situs ini, cobalah menginap di Rajgir, yang hanya berjarak 10 mil dari Nalanda Mahavihara.

9. Gorham’s Cave Complex

Kompleks gua Gorham di sebelah tenggara Rock of Gibraltar. (Wikimedia Commons)

Lokasi: Sebelah tenggara Rock of Gibraltar

Situs ini terbentuk  dari fenomena alam sekitar 55-15.000 tahun  lalu. Tebing curam berisi empat gua yang menyimpan bukti arkeologi dan panteologi yang membuktikan eksistensi penduduk Neanderthal.

Selain tebing-tebing yang berdiri tinggi, hamparan air laut yang biru akan memberikan pemandangan yang indah untuk Anda. Penelitian di Gorham’s Cave Complex telah memberikan kontribusi besar terhadap perdebatan tentang evolusi manusia.

Kiat perjalanan: Banyak wisatawan hanya menikmati keindahan kawasan ini sambil lalu di atas kapal pesiar, namun arsitektur menawan Palladian, monyet-monyet Barbary, dan hal-hal menarik lainnya membuat Gibraltar menjadi tujuan tersendiri.

10. Zuojiang Huashan Rock Art Cultural Landscape

Lukisan batu dari zaman pra sejarah di Zuojiang Huashan (Zhu Qiuping via nationalgeographic.com)

Lokasi: Sepanjang Sungai Zuojiang di perbatasan Guangxi, Tiongkok dan Vietnam

Terletak di antara tebing kapur nan curam, Situs ini menyajikan pemandangan seni batu yang menawarkan satu-satunya jejak tersisa dari kehidupan dan ritual masyarakat Luoyue. Formasi bebatuan ini terbentuk pada sekitar 2—juta tahun lalu, sementara beberapa ahli meyakini bahwa lukisan-lukisan tersebut dibuat pada abad ke-5 sebelum masehi.

Kiat perjalanan: Lokasi yang terpencil memang membantu kelestarian lukisan batu, tetapi Kota Chongzuo yang hanya berjarak satu jam perjalanan dari lokasi, menyediakan akomodasi bagi para turis sekaligus menjadi titik keberangkatan sebelum menuju ke situs tersebut.