Lima Hal Unik Yang Dipelajari Dari Pluto Selama Setahun

By , Sabtu, 6 Agustus 2016 | 11:00 WIB

Pada 14 July 2015 lalu, salah satu pesawat NASA New Horizon terbang mendekat ke arah Pluto, dan memberikan gambaran terdekat dari planet mungil yang ditemukan tahun 1930 itu.

Butuh waktu tiga menit untuk mengelilingi planet kerdil itu, namun butuh waktu sedikit lebih lama untuk melihat seluruh sistem dan memandang Pluto, bulan terbesar Pluto yaitu Charon, dan empat bulan kecilnya Styx, Nix,Hydra, dan Kerberos.

Data yang terkumpul mengejutkan para ilmuwan dan tetap menjadi favorit bagi masyarakat, bahkan menginspirasi U.S. Postal Service untuk merilis isu "Pluto-Not Yet Explored" tahun 1991.

"Ada suatu hal yang membuat Pluto begitu menginspirasi dan menarik bagi orang-orang, lebih dari target-target yang pernah saya lihat dan kerjakan," ujar anggota New Horizons Carly Howett dari Southwest Researc Institute di Kolorado.

Ini beberapa hal yang mengejutkan yang misi New Horizons dapatkan mengenai Pluto.

Pluto adalah planet yang hidup

Sebelum New Horizon terbang ke Pluto, peneliti berpikir tidak akan ada banyak kegiatan geologis di sana, dimana suhu yang dingin dan membekukan tempat itu.

Tim New Horizon tidak cukup siap untuk mengetahui bahwa ternyata Pluto memang hidup, atau setidaknya beberapa waktu lalu yang lama, secara geologis ia hidup. Material yang ada di permukaan planet itu terbentuk dari proses tenaga panas pada interior planet.

"Saya cukup terkejut melihat aktivitas yang terjadi di Pluto, di satu sisi jaraknya yang jauh sekali dari matahari," ujar Cathy Olkin dari Southwest Research Institute yang tergabung dalam tim tersebut juga.

Pluto memiliki gletser nitrogen dan gunung

Aliran yang mengarah ke Sputnik Planum, lahan es luas yang ada di Pluto, adalah gletser dari es nitrogen, sama seperti gletser yang ada di bumi.

Gletser tersebut mengalir dekat gunung yang mengambang terbuat dari air yang membeku. Terdapat dua gunung yang dinamai Wright dan Richard. Kedua gunung es itu diketahui sebagai gunung api yang erupsi lavanya terbuat dari mikstur es.

"Setiap kali kita melihat lebih dekat pada sesuatu yang ada di sana, Pluto semakin menghasilkan banya misteri ketimbang jawaban," ujar Will Grundy dari Lowell Observatory.