Panglima Besar Dalam Tandu Itu Dikira Sri Sultan Hamengkubuwono

By Gregorius Bhisma Adinaya, Jumat, 10 November 2017 | 15:00 WIB
Jenderal Sudirman tiba di Jakarta (Annisa)

Tandu kedua dibuat kembali untuk membantu perjalanan Pak Dirman menuju Pracimantoro, bagian selatan Surakarta. Untuk sampai disana, rombongan harus melalui daerah Bedoyo.

(Baca juga: Mari mengenang Sang Panglima)

Dalam tandu, sosok sang panglima jenderal mendapat perlakuan spesial dari masyarakat Bedoyo. Banyak dari mereka yang berebut menciumi kakinya untuk meminta berkah. Masyarakat banyak yang mengira bahwa sosok dalam tandu yang diangkut itu adalah Sri Sultan Hamenkubuwono.

Sosok Panglima Jenderal Sudirman tak lepas dari sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ia tak pernah mau tunduk kepada siapapun dan menghindari adanya aksi perundingan dengan pihak Belanda. Sudirman menganggap hal tersebut hanya akan melemahkan posisi Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Kegigihannya dalam membela kemerdekaan tanah air tak luntur lantaran penyakit TBC mengrogoti tubuhnya. Dari atas tandu, ia terus mengarahkan pasukan untuk tetap berjuang melawan Belanda.

Sumber: Perjalanan Bersahaja Jenderal Sudirman; Soekanto S.A, Jenderal, Jenderal Soedirman Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia; Let.Jen.(Purn) TNI-AD Tjokopranolo.