7 Peradaban dan Budaya Kuno yang Dilupakan Sejarah

By , Selasa, 23 Agustus 2016 | 12:00 WIB

Riwayat mereka tak dapat ditelusuri hingga sekarang. Bahasa dan aksara yang mereka gunakan dalam artefak-artefak yang ditemukan di sana masih belum dapat dipecahkan hingga sekarang.

Sanxingdui 

Patung perunggu Sanxingdui Museum Chengdu Sichuan Tiongkok (Thinkstock)

Sanxingdui merupakan peradaban di Zaman Perunggu yang berkembang di daratan Tiongkok. Kawasan itu kini dikenal sebagai Provinsi Sichuan. Artefak Sanxingdui pertama kali ditemukan pada 1929. Penggalian area pada tahun 1986 mengungkap kompleks ukiran batu giok dan patung-patung perunggu setinggi 2,4 meter.

Temuan yang paling mencolok adalah puluhan topeng perunggu besar dan setidaknya enam patung kepala dengan topeng emas yang mewakili fitur-fitur wajah manusia. Situs Sanxingdui menunjukkan bukti bahwa kota itu mulai ditinggalkan sekitar 2.800 atau 3.000 tahun yang lalu, dan kota kuno lain, Jinsha, yang ditemukan di dekatnya, menunjukkan bukti bahwa mungkin penduduk Sanxingdui pindah ke sana. Para ilmuwan berargumen, gempa bumi dan tanah longsor  membuat akses ke Sungai Minjiang terputus merupakan penyebab kepindahan penduduk Sanxingdui.

Nok (1000-300M)

Patung dari kebudayaan Nok (Marie-Lan Nguyen/Wikimedia Commons)

Peradaban dan Budaya Nok berkembang di wilayah yang kini dikenal sebagai Nigeria utara. Bukti-bukti keberadaannya ditemukan tak sengaja selama operasi tambang timah pada 1943. Para penambang menemukan patung kepala dari tanah liat, yang mengisyaratkan tradisi patung yang kaya. Selain itu, ditemukan pula berbagai patung rumit dengan penggambaran orang yang memakai perhiasan dan membawa tongkat serta cambuk—simbol kekuasaan yang juga terdapat pada seni Mesir kuno.  Patung-patung lain menggambarkan orang-orang yang menderita berbagai penyakit, seperti kaki gajah.

Etruskan (700-500 SM)

Sarkofagus Etruskan dipajang di dalam sebuah museum di Italia. (Thinkstock)

Etruskan merupakan peradaban yang berkembang di Italia utara dari tahun 700 SM hingga 500 Sm. Mereka mengembangkan aksara unik dan makam-makam keluarga yang mewah, termasuk milik seorang pangeran yang pertama kali digali pada 2013.

Masyarakat Etruskan merupakan kaum teokrasi. Artefak-artefak menunjukkan bahwa ritual agama telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Di Poggio Colla, tempat yang disakralkan bangsa Etruskan, telah ditemukan penggambaran tertua proses melahirkan dalam seni barat: dewi berjongkok untuk melahirkan.

Di situs yang sama, para arkeolog menemukan lempengan batu dengan ukiran langka dalam aksara Etruskan.  Di situs lain, yakni Poggio Civitate, ditemukan kompleks makam berbentuk persegi. Itu merupakan bangunan terbesar di Mediterania pada waktu itu.

Budaya Bell-Beaker (2800-1800 SM

Budaya Bell Beaker dikenal dengan artefak tembikar yang berbentuk seperti bel terbalik. (Thomas Ihle/Wikimedia Commons)

Arkeolog memberikan nama kebudayaan ini berdasarkan artefak-artefak yang ditemui. Kebudayaan ini dikenal karena banyak bukti berupa artefak tembikar yang berbentuk seperti bel terbalik. Para pembuatnya diperkirakan hidup sekitar tahun 2800 SM hingga 1800 SM. Mereka juga meninggalkan artefak tembaga dan kuburan. Sebuah pemakaman yang terdiri dari 154 kuburan dari peradaban ini ditemukan di daerah yang kini dikenal sebagai Republik Ceko.

Baca juga: Idap Penyakit Langka, Tulang Perempuan ini Perlahan-lahan Lenyap

Para peneliti berpendapat, masyarakat Bell Beakers mungkin juga punya andil dalam beberapa pembangunan di situs Stonehenge.